Page 178 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 178
membolak-balikkan badannya di atas tikar yang lusuh
hingga tengah malam. Akhirnya dia bangkit, timbul sebuah
ide, sebuah pemikiran dalam dirinya, yang kiranya apabila
dia melaksanakan idenya ini mudah-mudahan dapat
mengurangi kegundahan hatinya.
Lantas Ulbah berwudhu dan melaksanakan sholat
malam, apalagi yang bisa dilakukan oleh orang yang
sengsara dan bersedih hati selain bermunajat kepada Alloh
Yang Maha Pemurah? bagi orang yang mendapatkan
kesusahan kecuali dia mengadukan kepada Sang Khaliq (do’a
Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam Ya’qub, sebagaimana surat
Yusuf: 86)
Di dalam sholatnya dia pun menangis, adakah anda
pernah melihat seorang yang gundah mengadukan semua
keluhan dan kegundahannya dengan menangis kepada Rabb
Yang Memiliki isi langit dan bumi..? dia sebutkan
kefaqirannya, dia sebutkan kelemahannya, dia sebutkan
ketidakberdayaannya, dia minta kepada Alloh jangan sampai
kefaqirannya dan ketidakmampuannya berinfaq pada
persiapan perang Tabuk ini menggeser kedudukannya
dibanding sahabat-sahabatnya kelak di surga, jikalau aku
Engkau buat susah di dunia, janganlah pula Engkau jauhkan
aku dari surgamu. Diantara doanya adalah:
“Ya Alloh, engkau perintahkan kami untuk berjihad,
engkau perintahkan kami untuk berangkat ke Tabuk,
sedangkan engkau tidak memberikan aku sesuatu apapun
untuk bekal berangkat berperang bersama Nabi shallallohu
‘alaihi wasallam-Mu, maka malam ini saksikanlah ya
Alloh…sesungguhnya aku telah bersedekah kepada setiap
muslim dari perlakuan zhalim mereka terhadap diriku, maka
inilah kehormatanku aku infaqkan di jalan-Mu, jika ada
seorang muslim menghinakan dan merendahkan diriku, maka
Bibliosufistik | 165