Page 230 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 230
LAKI-LAKI YANG MALU KEPADA ALLAH
“Malu adalah mengerutkan hati untuk pengagungan pada
Tuhan. Dikatakan, jika seseorang duduk untuk memberi
peringatan pada manusia, maka dua malikat memanggilnya
seraya berkata,’ Nasihatlah dirimu dengan apa-apa yang
kamu nasihatkan kepada kawanmu. Jika tidak maka malulah
kepada Allah yang selalu melihatmu.”
Pada suatu malam sekelompok sufi melakukan
perjalanan jauh. Mereka melewati beberapa sarang binatang
buas. Hingga akhirnya mereka berhenti di suatu tempat yang
menjadi sarang macan. Dan betapa kagetnya ketika di situ
didapatinya ada seorang yang tengah tertidur dengan
nyenyak. Sementara kuda tunggangannya dibiarkan
merumput sendirian.
Rombongan para sufi ini akhirnya mencoba
menggerakkan tubuh orang tersebut. Bangunlah lelaki
musafir itu. Diantara rombongan kemudian
mengingatkannya dengan mengatakan tempat tersebut
sangatlah berbahaya. Namun yang terjadi sungguh diluar
dugaan. Laki-laki tersebut tidak menunjukkan rasa takutnya
sama sekali di wajahnya. Ia bahkan tersenyum. Kemudian
dia mengangkat wajahnya dan berkata,” Saya malu kepada
Allah untuk takut pada selain-Nya.” Setelah berkata seperti
itu lelaki tersebut meletakkan kepalanya dan kembali tidur.
Bibliosufistik | 217