Page 233 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 233

dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya. Satu pekan
            yang  lalu  saya  bukanlah  seorang  muslim,  bahkan  tidak
            pernah  terbetik  dalam  pikiranku  hal  tersebut  sedikitpun.
            Suamiku telah wafat dan dia meninggalkanku sebatang kara
            di bumi ini”
                 Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu. Ketika
            itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan
            untuk mengakhiri hidupku. Kesedihanku sangat mendalam,
            dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak
            ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi
            dan  mengalungkan  leherku  dengan  seutas  tali  yang  sdh
            kutambatkan  sebelumnya.  Ketika  hendak  melompat,
            terdengar  oleh  ku  suara  bel.  Aku  terdiam  sejenak  dan
            berpikir: paling sebentar lagi juga pergi”. Namun suara bel
            dan  ketukan  pintu  semakin  kuat. Aku  berkata  dalam  hati:
            “siapa gerangan yang sudi mengunjungiku, tidak akan ada
            yang mengetuk pintu rumahku”.
                 Kulepaskan tali yang sdh siap membantuku mengakhiri
            nyawaku, dan bergegas ke pintu. ketika pintu kubuka, aku
            melihat  sesosok  anak  kecil  dengan  pandangan  dan
            senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak
            mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian. Perkataan
            lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit
            kembali.  Ia  berkata:  “Nyonya,  saya  datang  untuk
            menyampaikan bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan
            memperhatikan  nyonya”,  lalu  dia  memberikan  buku  ini
            (buku jalan menuju surga) kepadaku.
                 Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan
            menghilang dibalik guyuran hujan hari itu juga secara tiba-
            tiba.  Setelah  menutup  pintu  aku  langsung  membaca  buku
            dari  malaikat  kecilku  itu  sampai  selesai.  Seketika




            220 | Asep Solikin
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238