Page 301 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 301
TAUBATNYA SANG SUFI PEREMPUAN
“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh,
mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. Dan
apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di
neraka itu dengan belenggu, mereka mengharapkan
kebinasaan.”
Sya’wanah adalah seorang perempuan yang hampir
setiap hari pergi ke tempat-tempat hiburan. Suatu hari, ia
bersama budak-budak wanitanya berjalan di salah satu gang
di Bashrah. Ketika sampai di depan pintu rumah, ia
mendengar suara teriakan. Ia pun berkata, “Subhanallah,
begitu memilukan. Suara apa itu? Ia segera menyuruh budak
wanitanya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Budak tersebut pergi namun tidak kembali. Ia kembali
menyuruh salah satu budak wanitanya yang lain untuk
melihat apa yang sedang terjadi. Si budak itu pun pergi,
namun ia tak kembali.
Untuk kesekian kalinya, Sya’wanah memerintahkan
salah seorang budak wanitanya untuk mencari tahu apa yang
sedang terjadi sambil berpesan agar budaknya itu cepat
kembali. Budak itu pun lalu pergi dan kembali seraya
berkata, “Tuan putri, teriakan tadi bukan teriakan orang-
orang yang sedang berduka karena ada yang sedang
meninggal dunia, tetapi itu tangisan orang-orang yang
sedang menyesali dosa-dosanya, tangisan orang yang sedih
karena penuhnya catatan hidup mereka dengan goresan-
goresan tinta hitam maksiat.”
Setelah mendengar laporan dari salah satu budaknya
tersebut, Sya’wanah segera pergi ke balkon rumah itu. Ia
melihat seorang pendakwah yang dikelilingi oleh
288 | Asep Solikin