Page 48 - Model Pembelajaran Kwu-Kop
P. 48

F. Tuntutan Menjawab Kebutuhan Masyarakat

                  Ditinjau   dari    perspektif   perkembangan      kebutuhan
            pembelajaran  dan  aksesibilitas  dunia  usaha/industri,  sekurang-
            kurangnya tiga dimensi pokok yang menjadi tantangan bagi SMK,
            baik dalam konteks regional maupun nasional, diantaranya:
             1. Implementasi program pendidikan dan pelatihan harus berfokus
               pada  pendayagunaan  potensi  sumber  daya  lokal,  sambil
               mengoptimalkan  kerjasama  secara  intensif  dengan  institusi
               pasangan
             2. Pelaksanaan  kurikulum  harus  berdasarkan  pendekatan  yang
               lebih fleksibel sesuai dengan trend perkembangan dan kemajuan
               teknologi agar kompetensi yang diperoleh peserta didik  selama
               dan  sesudah  mengikuti  program  diklat,  memiliki  daya  adaptasi
               yang  tinggi.  Program  pendidikan  dan  pelatihan  sepenuhnya
               harus  berorientasi  mastery  learning  (belajar  tuntas)  dengan
               melibatkan  peran  aktif  dan  partisipatif  para  stakeholders
               pendidikan,  termasuk  optimalisasi  peran  Pemerintah  Daerah
               untuk  merumuskan  pemetaan  kompetensi  ketenagakerjaan  di
               daerahnya  sebagai  input  bagi  SMK  dalam  penyelenggaraan
               diklat berkelanjutan.

                  Untuk  mencari  solusi  dari  tantangan  tersebut  di  atas,  SMK
            sebagai  salah  satu  lembaga  penyelenggara  pendidikan  dan
            pelatihan  kejuruan  harus mampu memberikan  layanan pendidikan
            terbaik  kepada  peserta  didik  walaupun  kondisi  fasilitasnya  sangat
            beragam.  Seperti  diketahui,  bahwa  investasi  dan  pembiayaan
            operasional  terbesar  yang  dilakukan  oleh  pemerintah  dalam
            pendidikan kejuruan adalah pada sistem SMK.
                  Pembukaan  dan  penutupan  suatu  SMK  pada  dasarnya
            sangat  tergantung  pada  tuntutan  kebutuhan  pengembangan
            sumber  daya  manusia  di  wilayah  atau  daerah  setempat.
            Pembukaan institusi SMK baru sangat dimungkinkan jika terdapat
            tuntutan  kebutuhan  sumber  daya  manusia  yang  terkait  dengan



                                                                            39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53