Page 67 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 67
suatu proses katarsis karena dalam proses menulis,
individu diminta menulis perasaan terdalam dan
melibatkan emosinya dalam membuat cerita.
Expressive Writing merupakan sebuah proses terapi
dengan menggunakan metode menulis ekspresif untuk
mengungkapkan pengalaman emosional dan
mengurangi stress yang dirasakan individu sehingga
dapat membantu memperbaiki kesehatan fisik,
menjernihka pikiran, memperbaiki perilaku dan
menstabilkan emosi. Ekspresif emosional merupakan
ekspresi natural dari emosi yang sebenarnya.
Menulis menurut Depdikbud, diartikan sebagai
melahirkan pikiran atau perasaan melalui tulisan.
Ekspresif diartikan sebagai kemampuan
menggambarkan perasaan/isi hati/emosi dengan tepat.
Emosi diartikan sebagai sesuatu yang diartikan dengan
ekspresi emosi. Jadi, Expressive Writing
mengungkapkan isi peikiran atau perasaan yang
dialami oleh sesorang melalui tulisan tangan.
Menurut Abraham Maslow, jika semua kebutuhan
dasar kita telah terpenuhi, maka kita akan
menunjukkan dorongan yang kuat untuk pengakuan
diri. Jika dorongan itu terlambat, maka akan terjadi
pengekangan. Menurut Pennebeker, mengungkapkan
bahwa “penerjemahan pengalaman (pahit) ke dalam
bahasa akan mengubah cara orang berpikir mengenai
pengalaman itu. Expressive Writing menyediakan
peluang bagi individu untuk memantulkan perasaannya
secara emosional dalam bentuk peningkatan
penggunaan kata-kata penyampaian emosi selama
interaksi sosial, peningkatan penyampaian emosi
56