Page 112 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 112
Sulistyantini, 1997) menambahkan bahwa burnout dapat
menimbulkan masalah bagi organisasi atau perusahaan
karena simpton burnout dapat muncul dalam bentuk
komitmen kinerja menurun, frustasi, penurunan semangat
kerja, turnover, hilangnya dedikasi dan kreativitas individu.
Simpton ini juga sering disertai dengan munculnya simpton
fisik.
3. Konflik antara Tuntutan Pekerjaan vs. keluarga
James Levine dan Todd Pittinsky, dalam bukunya
WORKING FATHERS: New Strategies for Balancing Work and
Family (1997), memberikan 2 pertanyaan penting kepada
audience mereka dalam satu tes kepada beberapa pasang
suami istri. Pertama, “berapa persen dari ibu-ibu yang bekerja
mengalami sejumlah konflik yang siginifikan di antara job
dan family life?”. Ada pelbagai jawaan: 80 %, 60 %, 120 % .
Akhirnya dirata-ratakan ada 80 %. Itu berarti 4 dari 5 wanita
yang bekerja merasakan ketegangan antara job dan family life.
Konflik ini menjadi karakteristik ibu-ibu yang bekerja saat ini.
Kedua, “berapa % dari bapak-bapak yang bekerja mengalami
sejumlah konflik signifikan antara work dan family life”?. Ada
yang menjawab : Zero %, 20 %, 50 %. Kesimpulannya dalam
kelompok itu, rata-rata wanita 2 hingga 4 kali lebih besar
mengalami konflik daripada pria. Jumlah ini tentu diluar
dugaan kita.
Perhatikan juga beberapa survey ini:
Pada tahun 1987, ketika satu riset umum diadakan
terhadap 1600 karyawan, ditemukan 36 % kaum bapak
dilaporkan mengalami sejumlah besar stress dalam
menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga
mereka.
Pada tahun 1984, ketika perusahaan AT & T mensurvey
karyawannya menemukan bahwa anak-anak ternyata lebih
menyebabkan stress dan kecemasan pada karyawan daripada
hal-hal lain (termasuk karier).
Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir 99