Page 115 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 115
Tahun 1993, ketika Parents Magazine dan Child Magazine
mensurvai pembacanya, ditemukan ranking pertama,
karakteristik “a good father” adalah “yang terlibat dengan
anak-anak setiap hari”. Baru setelah itu diikuti, “mampu men-
support finansial keluarga”.
Namun kenyataannya hanya sedikit kaum ayah atau
kaum ibu yang berhasil memuaskan keinginannya untuk
mengutamakan keluarga. Di sinilah konflik itu muncul. Konflik
ini kemudian mengundang berbagai masalah kesehatan
mental dan spiritual, termasuk dalam gereja. Misalnya, tidak
efektif dalam menjalan-kan tugas pelayanan sebagai hamba
Tuhan dan majelis. Tanpa disadari beberapa pelayan Tuhan,
menjadikan gereja semacam “katarsis” dan “penghiburan”.
Dalam satu artikel di Kompas (1997) pernah ditulis,
banyak manajer di Amerika saat ini rela kehilangan jabatan
penting dan bonus di perusahaan, demi ada waktu dengan
anak-anak. Mereka berusaha tidak pulang lebih dari jam 5
atau 6 sore. Beberapa kelompok orang tua di Amerika mulai
sadar betapa pentingnya menyediakan waktu bagi keluarga.
Bagaimana dengan kita?
4. Masalah Karir Bagi Perempuan yang bekerja
Arri Handayani, SPsi, MSi, dosen PPB/BK - FIP IKIP PGRI
Semarang dalam ulisannya ia mengatakan,
Dunia pendidikan tanah air baru saja kehilangan salah
satu tokoh terbaiknya. Dialah Prof Dr Hj Retno Sriningsih
Satmoko, sosok wanita karier yang berhasil, baik di sektor
domestik maupun di sektor publik. Di sektor domestik terbukti
dengan keberhasilannya mendidik putra-putrinya sehingga
mencapai sukses di bidangnya masing-masing. Salah seorang
di antara puteranya itu adalah Dr Hj Sri Mulyani Indrawati,
MSc, yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan dan
Pejabat Menko Perekonomian RI. Sedangkan di sektor publik
dibuktikannya dengan sampai akhir hayat untuk berkarier di
dunia pendidikan sebagai dosen.
102 Bimbingan Karir