Page 37 - Membangun Pendidikan Berkualitas Di Era Pandemi
P. 37
|Membangun Pendidikan Berkualitas di Era Pandemi
6. Memiliki kemampuan untuk berkorban dan menembus
kesalahan yang diperbuat. Berkorban berarti kepedulian
untuk kepentingan bersama dengan cara memberikan
sebagian kekayaan atau kemampuannya. Sedang
menebus kesalahan artinya sadar dan berani
menanggung risiko terhadap kesalahan yang diperbuat
sehingga ia senantiasa memperbaiki dirinya agar tidak
mengulangi di masa yang akan datang.
7. Kemampuan individu untuk membentuk hubungan
sosial yang baik, yang dilandasi sikap saling percaya dan
saling mengisi. Hal ini dapat dikatakan sebagai
kesehatan mental karena, masing-masing pihak merasa
hidup tidak sendiri. Apabila ia ditimpa musibah maka
yang lain ikut membantunya. Apabila ia mendapatkan
keluasan rizki maka yang lain ikut menikmatinya.
Pergaulan hidupnya dilandasi oleh sikap saling percaya,
menyampingkan rasa curiga dan sikap jelek lainnya.
8. Memiliki keinginan yang realistis, sehingga dapat diraih
secara baik. Keinginan yang tidak masuk akal akan
membawa seseorang ke jurang angan-angan, lamunan,
kegilaan, dan kegagalan. Keinginan yang terwujud dapat
memperkuat kesehatan mental. Keinginan yang baik
adalah keinginan yang dapat mencapai keseimbangan
dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
9. Adanya rasa kepuasan, kegembiraan, dan kebahagiaan
dalam menyikapi atau menerima nikmat yang diperoleh.
Kepuasan dan kebahagiaan dikatakan sebagai tanda-
tanda kesehatan mental, sebab individu merasa sukses,
telah terbebas dari segala beban, dan terpenuhi
kebutuhan hidupnya. Kriteria kepuasan atau
28