Page 10 - Belajar & Pembelajaran
P. 10
2) Siswa sebagai pembelajar di sekolah memiliki kepribadian, pengalaman,
dan tujuan. Ia mengalami perkembangan jiwa, sesuai asas emansipasi diri
menuju keutuhan dan kemandirian.
3) Guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa.
4) Guru menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
5) Guru bertindak mengajar di kelas dengan maksud membelajarkan siswa.
Dalam tindakan tersebut, guru menggunakan asas pendidikan maupun
teori belajar.
6) Siswa bertindak belajar, artinya mengalami proses dan meningkatkan
kemampuan mentalnya.
7) Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu
hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar,
untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan
pengajaran. Pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan
mental siswa. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi (7A)
dampak pengajaran, dan (7B) dampak pengiring. Dampak pengajaran
adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka
dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak
pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain,
suatu transfer belajar.
Bagan 1.1: Rekayasa Pembelajaran Guru dan Tindak Belajar Siswa.
(Adaptasi dari Winkel, 1991: 200-246; Biggs & Telfer, 1987: 13-62; Monks, Knoers
& Siti Rahayu Haditono, 1989: 5-40.)
Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 3