Page 11 - Belajar & Pembelajaran
P. 11

Bagan 1.1 tersebut juga melukiskan peran guru dalam pembelajaran yaitu
          membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar,
          bertindak  mengajar  atau  membelajarkan,  mengevaluasi  hasil  belajar  yang
          berupa  dampak  pengajaran.  Peran  siswa  adalah  bertindak  belajar,  yaitu
          mengalami  proses  belajar,  mencapai  hasil  belajar,  dan  menggunakan  hasil
          belajar  yang  digolongkan  sebagai  dampak  pengiring.  Dengan  belajar,  maka
          kemampuan mental semakin meningkat. Hal itu sesuai dengan perkembangan
          siswa yang beremansipasi diri sehingga ia menjadi utuh dan mandiri (Winkel,
          1991; Biggs & Telfer, 1987; Monks, Knoers & Siti Rahayu Haditono, 1989).
          1.  Belajar, Perkembangan, dan Pendidikan
              Belajar,  perkembangan,  dan  pendidikan  merupakan  hal  yang  menarik
          dipelajari.  Ketiga  gejala  tersebut  terkait  dengan  pembelajaran.  Belajar
          dilakukan oleh siswa secara individu.
              Perkembangan dialami dan dihayati pula oleh individu siswa. Sedangkan
          pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi tersebut,
          pendidik  atau  guru  bertindak  mendidik  si  peserta  didik  atau  siswa.  Tindak
          mendidik tersebut tertuju pada perkembangan siswa menjadi mandiri. Untuk
          dapat berkembang menjadi mandiri, siswa harus belajar.
              Bila siswa belajar, maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa.
          Sebagai ilustrasi, siswa yang pada semester satu SMP belum dapat berbahasa
          Inggris.  Setelah  belajar  bahasa  Inggris  selama  enam  semester,  maka  siswa
          tersebut  telah  dapat  berbahasa  Inggris  secara  baik  dan  benar  pada  taraf
          sederhana.  Di  samping  itu,  semula  tinggi  badan  siswa  pada  semester  satu
          tersebut  tercatat  152  cm.  Pada  semester  enam, tinggi  badan  siswa  tersebut
          tercatat  158  cm.  Pada  siswa  SMP  tersebut  ditemukan  adanya  pertumbuhan
          jasmani,  di  samping  perkembangan  mental  siswa  tersebut  berkat
          pemeliharaan dan pendidikan yang dilakukan oleh orang tua.
              Pertumbuhan  jasmani  dan  perkembangan  mental  terjadi  pada  setiap
          individu, termasuk siswa SMP dan SMA. Pertumbuhan jasmani adalah proses
          berlangsungnya  perubahan  jasmani  yang  sejalan  dengan  meningkatnya  usia
          seseorang.  Pertumbuhan  itu  memungkinkan  perkembangan  ranah-ranah
          kognitif,  afektif,  dan  psikomotorik.  Pertumbuhan  jasmani  mengalami  puncak
          pertumbuhan dan sesudah itu akan selesai bila bentuk sebagai orang dewasa
          tercapai.  Sebagai  ilustrasi,  tinggi  badan  seseorang  akan  tetap  bila  telah
          tercapai puncak ketinggiannya. Pertumbuhan jasmani dikatakan "selesai" jika
          bentuk  jasmani  orang  dewasa  "tercapai",  yakni  pada  usia  20  -  25  tahunan
          Sedangkan perkembangan mental masih berlanjut sampai usia dewasa lanjut
          (Davidoff,  1981:  178-179;  Winkel,  1991  36-37;  Monks,  Knoers,  Siti  Rahayu,
          1989: 10-40).


          4 | Belajar dan Pembelajaran
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16