Page 12 - Belajar & Pembelajaran
P. 12

Syarat perkembangan mental Perkembangan mental dapat terjadi bila:
          1)  Pertumbuhan  jasmani  telah  siap  (sebagai  ilustrasi,  perkembangan
              berbahasa terjadi setelah alat-alat berbicara dan berpikir siap berfungsi),
              dan
          2)  Individu  belajar,  baik  atas  dorongan  sendiri  ataupun  dorongan  dan
              lingkungan  sekitar.  Dari  sisi  perkembangan  individu,  perkembangan
              mental  dengan  belajar  bersifat  mendorong.  Sebagai  ilustrasi,  seorang
              siswa kelas satu SMA yang bernilai sedang pada mata pelajaran bahasa
              Inggris.  Semula  ia  segan  belajar  bahasa  Inggris  karena  bahasa  asing.
              Setelah  ia  memperoleh  penjelasan  bahwa  bahasa  Inggris  bermanfaat
              untuk belajar di perguruan tinggi, dan memperoleh pekerjaan, siswa kelas
              satu  tersebut  bersemangat  dalam  belajar  bahasa  Inggris.  Nilai  bahasa
              Inggrisnya  menjadi  baik,  dan  ia  makin  bertambah  semangat,  rajin,  dan
              berdisiplin belajar (Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Biggs & Telfer, 1987'
              17-47).

              Belajar,  perkembangan,  dan  pendidikan merupakan  suatu  peristiwa  dan
          tindakan  sehari-hari.  Dari sisi  siswa  sebagai  pelaku belajar  dan  dari  sisi  guru
          sebagai  pembelajar,  dapat  ditemukan  adanya  perbedaan  dan  persamaan.
          Hubungan guru dengan siswa adalah hubungan fungsional, dalam arti pelaku
          pendidik  dan  pelaku  terdidik.  Dari  segi  tujuan  yang  akan  dicapai  baik  guru
          maupun siswa sama-sama mempunyai tujuan tersendiri. Meskipun demikian,
          tujuan guru dan siswa tersebut dapat dipersatukan dalam tujuan instruksional.
          Dari segi lama waktu tindakan, tindakan guru mendidik dan mengajar terbatas,
          aninya  sesuai  lama  studi  jenjang  sekolah.  Sebaliknya,  tindakan  siswa  belajar
          adalah  sepanjang  hayat  atau  sekurang-kurangnya  ia  terus  belajar  walaupun
          sudah lulus sekolah. Dari segi proses, belajar dan perkembangan merupakan
          proses internal siswa. Pada belajar dan perkembangan, siswa sendirilah yang
          mengalami,  melakukan,  dan  menghayatinya.  Sebaliknya,  pendidikan  adalah
          proses  interaksi  yang  bertujuan.  Interaksi  terjadi  antara  guru  dengan  siswa,
          yang  bertujuan  meningkatkan  perkembangan  mental  sehingga  menjadi
          mandiri  dan  utuh.  Secara  umum  dapat  dikatakan  bahwa  pendidikan
          merupakan  satuan  tindakan  yang  memungkinkan  terjadinya  belajar  dan
          perkembangan.  Pendidikan  merupakan  proses  interaksi  yang  mendorong
          terjadinya  belajar.  Dengan  adanya  belajar  terjadilah  perkembangan  jasmani
          dan mental siswa. Pendidikan merupakan faktor ekstern bagi terjadinya belajar
          (Monks. Knocrs, Siti Rahayu, 1989; Biggs & Telfer, 1987; Winkel, 1991).




                                                   Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 5
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17