Page 36 - Belajar & Pembelajaran
P. 36
(demonstranng), apalagi sekadar mendengar orang bercerita bagaimana cara
pembuatan tempe (telling).
Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John
Dewey dengan "learning by doing"-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui
perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik
individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem
solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik
semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional,
keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan
pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam
pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan
dalam pembentukan keterampilan.
4. Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang
paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Menurut teori
ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas
daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir,
dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut
akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam,
maka daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan
akan menjadi sempurna.
Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori Psikologi
Asosiasi atau Koneksionisme dengan tokohnya yang terkenal Thomdike.
Berangkat dari salah satu hukum belajarnya "law of exercise", ia
mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus
dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu
memperbesar peluang timbulnya respons benar. Seperti kata pepatah "latihan
menjadikan sempurna" (Thomdike, 1931b:20, dari Gredler, Margaret E Bell,
terjemahan Munandir, 1991: 51). Psikologi Conditioning yang merupakan
perkembangan lebih lanjut dari Koneksionisme juga menekankan pentingnya
pengulangan dalam belajar. Kalau pada Koneksionisme, belajar adalah
pembentukan hubungan stimulus dan respons maka pada psikologi
conditioning respons akan timbul bukan karena saja oleh stimulus, tetapi juga
oleh stimulus yang dikondisikan. Banyak tingkah laku manusia yang terjadi
karena kondisi, misalnya siswa berbaris masuk ke kelas karena mendengar
bunyi lonceng, kendaraan berhenti ketika lampu lalu lintas berwarna merah.
Menurut teori ini perilaku individu dapat dikondisikan, dan belajar merupakan
upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu.
Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran | 29