Page 41 - Belajar & Pembelajaran
P. 41
perilaku keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar
pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan keaktifan siswa.
4. Pengulangan
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar
secara keseluruhan lebih berarti (Davies, 1987:32). Dari pernyataan inilah
pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi adanya
prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia
mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk bersedia mengerjakan
latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan. Dengan
kesadaran ini, diharapkan siswa tidak merasa bosan dalam melakukan
pengulangan. Bentuk-bentuk perilaku pembelajaran yang merupakan implikasi
prinsip pengulangan, di antaranya menghafal unsur-unsur kimia setiap valensi,
mengerjakan soal-soal latihan, menghafal nama-nama latin tumbuhan, atau
menghafal tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah.
5. Tantangan
Prinsip belajar ini bersesuaian dengan pernyataan bahwa apabila siswa
diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi
untuk belajar, ia akan belajar dan mengingat secara lebih baik (Davies,
1987:32). Hal ini berarti siswa selalu menghadapi tantangan untuk
memperoleh, memproses, dan mengolah setiap pesan yang ada dalam
kegiatan pembelajaran. Implikasi prinsip tantangan bagi siswa adalah tuntutan
dimilikinya kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu
memperoleh, memproses, dan mengolah pesan. Selain itu, siswa juga harus
memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang
dihadapinya. Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari
prinsip tantangan ini di antaranya adalah melakukan eksperimen,
melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu
pemecahan suatu masalah.
6. Balikan dan penguatan
Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan,
apakah benar atau salah? Dengan demikian siswa akan selalu memiliki
pengetahuan tentang hasil (knowledge ofresult), yang sekaligus merupakan
penguat (reinforce) bagi dirinya sendiri. Seorang siswa belajar lebih banyak
bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement) (Davies,
1987:32). Hal ini timbul karena kesadaran adanya kebutuhan untuk
memperoleh balikan dan sekaligus penguatan bagi setiap kegiatan yang
dilakukannya. Untuk memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk perilaku
34 | Belajar dan Pembelajaran