Page 38 - Belajar & Pembelajaran
P. 38

6.  Balikan dan Penguatan
              Prinsip  belajar  yang  berkaitan  dengan  balikan  dan  penguatan  terutama
          ditekankan  oleh  teori  belajar  Operant  Conditioning  dari  B.F.  Skinner.  Kalau
          pada  teori  conditioning  yang  diberi  kondisi  adalah  stimulusnya,  maka  pada
          operant  conditioning  yang  diperkuat  adalah  responsnya.  Kunci  dari  teori
          belajar  ini  adalah  law  of  effect-nya  Thomdike.  Siswa  akan  belajar  lebih
          bersemangat  apabila  mengetahui  dan  mendapatkan  hasil  yang  baik.  Hasil,
          apalagi  hasil  yang  baik,  akan  merupakan  balikan  yang  menyenangkan  dan
          berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu
          menurut  B.F.  Skinner  tidak  saja  oleh  penguatan  yang  menyenangkan  tetapi
          juga  yang  tidak  menyenangkan.  Atau  dengan  kata  lain  penguatan  positif
          maupun negatif dapat memperkuat belajar (Gage dan Berliner, 1984:272).
              Siswa  belajar  sungguh-sungguh  dan  mendapatkan  nilai  yang  baik  dalam
          ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai
          yang  baik  dapat  merupakan  operant  conditioning  atau  penguatan  positif.
          Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan
          merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk
          belajar lebih giat. Di sini nilai buruk dan rasa takut tidak naik kelas juga bisa
          mendorong  anak  untuk  belajar  lebih  giat.  Inilah  yang  disebut  penguatan
          negatif.  Di  sini  siswa  mencoba  menghindar  dari  peristiwa  yang  tidak
          menyenangkan,  maka  penguatan  negatif  juga  disebut  escape  conditioning.
          Format  sajian  berupa  tanya  jawab,  diskusi,  eksperimen,  metode  penemuan,
          dan  sebagainya  merupakan  cara  belajar-mengajar  yang  memungkinkan
          terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah
          belajar  melalui  penggunaan  metode-metode  ini  akan  membuat  siswa
          terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.

          7.  Perbedaan Individual
              Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa
          yang  sama  persis,  tiap  siswa  memiliki  perbedaan  satu  dengan  yang  lain.
          Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya.
              Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
          Karenanya,  perbedaan  individu  perlu  diperhatikan  oleh  guru  dalam  upaya
          pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kita kurang
          memperhatikan  masalah  perbedaan  individual,  umumnya  pelaksanaan
          pembelajaran  di  kelas  dengan  melihat  siswa  sebagai  individu  dengan
          kemampuan  rata-rata,  kebiasaan  yang  kurang  lebih  sama,  demikian  pula
          dengan pengetahuannya.




                                        Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas Pembelajaran | 31
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43