Page 82 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 82
Tanggal 30 – 03 – 2022 Jam 10.40 WIB s/d 12.35 WIB
Postur tubuh tegap dengan kulit putih bersih, merupakan ciri
khas masyarakat Dayak merupakan asli keturunan suku Dayak
Kalimantan Tengah juga sering disebut keturunan etnis Tionghoa.
Roylando atau sering dipanggil Ka Roy oleh pendengar RRI.
Sebagai penyiar RRI pro 2, yang dekat dengan pendengar remaja,
dikenal lucu dan penuh keceriaan. Namun mencintai budaya
sendiri, khususnya budaya Dayak. Kesehariaan ka Roy dalam
bekerja gemar menggunakan batik Burung enggang ataupun batik
dengan motif yang menjadi simbol burung enggang.
Menurut ka Roy, burung enggang merupakan fauna khas
Kalimantan yang menjadi salah satu ikon pulau Kalimantan,
khususnya Kalimantan Tengah, keberadaannya yang sekarang
sangat langka menjadikan burung enggang fauna yang dilindungi.
Selain itu burung Enggang merupakan hewan yang dianggap
sakral oleh Suku Dayak Kalimantan Tengah. Seluruh bagian
tubuh burung enggang melambangkan kehebatan dan keagungan
dari suku Dayak.
Burung enggang dijadikan ornamen oleh suku Dayak, selain
sebagai ornamen burung enggang yang dijadikan hiasan rumah
memiliki arti melindungi sang pemilik rumah. Biasanya ornamen
burung enggang diletakan dibagian atap rumah atau gapura
rumah warga. Masyarakat suku dayak percaya bahwa siapa pun
yang tinggal dalam rumah tersebut dilindungi dan dijauhkan
dari segala marabahaya yang diakibatkan dari makhluk gaib atau
santet. Meski zaman terus berkembang dan teknologi semakin
maju, suku Dayak masih mempercayai adanya guna-guna tau
santet.
Ka Roy menjelaskan bahwa bulu burung enggang biasanya
digunakan para penari dan balian atau dukun adat untuk ritual
keagamaan dan festifal budaya. Burung enggang diyakini sebagai
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 69