Page 83 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 83

wujud dewa pelindung yang disebut sebagai Panglima Burung.
            Burung  enggang tidak boleh diburu dan dibunuh, sebab siapa
            pun yang berani membunuh burung enggang akan mendapatkan
            tulah atau malapetaka. Sebagai Dewa pelindung masyarakat suku
            Dayak, perwujudan Panglima Burung akan hadir jika wilayah
            suku Dayak terancam.

                Sebagai generasi masyarakat suku Dayak, ka Roy bangga
            ketika menggunakan batik burung enggang. Karena simbol dari
            burung enggang dinilai sebagai burung yang perkasa. Selain itu
            dengan  menggunakan  batik  burung  enggang  ikut  melestarikan
            batik burung enggang.

            4.1.2. Informan Penelitian
                a. Guntur Talajan

                Tempat dan Tanggal Lahir, Kapuas, 19 November 1964
                Alamat: Jl. G. Obos XI, No.54, Palangka Raya, Kalimantan
                Tengah
                Wawancara:
                Tanggal 02 – 09 – 2021 Jam 09.10 WIB s/d 11.30 WIB
                Tanggal 06 – 09 – 2021 Jam 11.40 WIB s/d 12.35 WIB

                Sebagai kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Tengah dan juga
            sebagai seorang pendidik bapak Guntur Talajan merupakan putra
            daerah yang sukses memperkenalkan adat istiadat suku Dayak
            Kalimantan Tengah. Bapak guntur Talajan telah mengantarkan
            penari-penari muda untuk tampil kebeberapa negara di
            Eropaseperti ke belgia, Australia, Eropa bersama sanggar-sanggar
            dan penari.  Tentunya batik burung  enggang merupakan batik
            kebanggaan sebagai salah satu inovasi  dari pelaku ekonomi
            kreatif yang mempromosikan kearifan lokal Kalimantan Tengah.
            Sebagai salah atu pejabat pemerintahan yang mendukung bentuk
            promosi dan kecintaan terhadap budaya suku Dayak batik burung
            enggang menjadi pilihan utama yang dibuat sebagai pakaian yang



            70 |  Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88