Page 86 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 86
b. Kameloh
Tempat dan Tanggal Lahir, Sampit, 29 Mei 1968
Alamat: Jl. Tidar Blok A No.04 A Sampit, RT.10, RW. 003,
Desa Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Kalimantan
Tengah
Wawancara :
Tanggal 02 – 09 – 2021 Jam 12.00 WIB s/d 14.10 WIB
Tanggal 06 – 09 – 2021 Jam 13.10 WIB s/d 15.00 WIB
Tanggal 15 – 09 – 2021 Jam 13.00 WIB s/d 14.50 WIB
Musik daerah merupakan salah satu kearifan yang perlu
dilesterikan, sebagai putri daerah ibu Kameloh berkarir sebagai
seniman lokal yang berasal dari desa Tangkahan, kabupaten
Katingan, provinsi Kalimantan Tengah. Lagu yang pernah
beliau lantunkan Bacabang-Cabang tahun 2016, yang telah
dimuat sebagai pelajaran muatan lokal. Meskipun sudah tidak
mengeluarkan album baru hingga saat ini beliau masih terlibat
dalam pelestarian budaya Dayak. Kali ini ibu Kameloh merambah
bidang ekonomi kreatif dengan mendirikan Butik Huma Batik
Kameloh. Batik yang dijual merupakan batik burung Enggang,
Bawi Dayak, Jelawat, Nanas dan Durian. Tahun 2020 beliau telah
mendaftarakan ciptaan beliau dengan nama Batik Kameloh, dan
telah menerima Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak
terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Nomor pencatatan: 000183341.
Usaha batk khas Dayak yang ditekuni dimulai dengan usaha
kecil, lingkup pemasaranpun hanya dari mulut ke mulut dan
untuk kalangan terdekat. Pada tahun 2018 beliau lebih fokus
mengembangkan usaha Batik Kameloh. Desain batik Kameloh
dibuat sendiri, namun untuk bahan dan percetakan dari kota
Solo. Batik Kameloh yang sangat terkenal dan digunakan oleh
pegawai perkantoran yang menggunakan sebagai pakain kerja
merupakan batik dengan motif burung enggang. Bukan hanya
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 73