Page 126 - Penanganan Pasca Panen
P. 126
119
komoditas, pengaturan keluar masuknya komoditas dan monitoring. Jamur
kontaminan dipicu oleh pengeringan yang tidak sesuai dan penyimpanan biji
kakao yang tidak sesuai keringnya di dalam karung sedangkan hama selain proses
pengeringan yang tidak sesuai juga karena penyimpanan terlalu lama (SCPP,
2013). Kondisi gudang yang kurang terpelihara, pengeringan biji yang tidak
optimal dan pencampuran antara biji-biji kakao yang baru dan yang lama di dalam
satu kemasan memungkinkan untuk terjadinya kontaminasi jamur (gambar 81B).
Studi kasus yang dilakukan Samsudin dan Purwanto (2015) pada 2 gudang
penyimpanan yang berbeda menunjukkan bahwa kondisi gudang yang bersih dan
terawat serta penyimpanan yang tertata menghasilkan biji kakao yang bersih dari
kontaminan.
A B
Gambar 80. Biji Kakao: biji yang sehat (A) dan biji yang terserang jamur (B)
(Sumber: SCPP, 2013)
C. METODE PENGENDALIAN HAMA (TREATMENT)
Manajemen Pengendalian Hama Terpadu/Integrated Pest Management (IPM)
didefinisikan sebagai: penggunaan beberapa cara atau metode pengendalian hama
(pest control) dengan cara terorganisasi dan harmonis dengan tujuan untuk
mendapatkan pengendalian hama dalam jangka panjang (Koswara, 2006). Dalam
IPM, yang disebut treatment umumnya terdiri atas dua kategori, yaitu Tindakan
Pencegahan dan Tindakan Pengendalian. Tindakan pencegahan termasuk
penggunaan barier (supaya hama tetap di luar), sanitasi dan modifikasi
lingkungan. sedangkan tindakan pengendalian meliputi pengendalian fisik,
mekanik, biologi dan kimia.