Page 41 - Iklim Komunikasi Organisasi
P. 41

dasar dalam penilaian (evaluasi) profesional sebagai bagian dalam
                           sistem manejemen personalia.
                                 Kelima,  sistem  kontrol  fungsi  publik.  Untuk  menjaga  agar
                           suatu institusi dapat berjalan dalam penyelenggaraan yang bersih,
                           perlu  dijunjung  tinggi  prinsip  akuntabilitas  terhadap  stake-holder
                           khususnya  dan  publik  umumnya.  Akuntabilitas  memiliki  dua  sisi,
                           menyangkut  parameter  akuntabilitas  akuntasi  dan  menyangkut
                           prinsip  akuntabilitas  sosial  untuk  menjaga  orientasi  fungsionalnya
                           kepada  publik.  Jika  pertanggungjawaban  akuntansi  melalui
                           lembaga  audit  (publik  maupun  negara),  maka  akuntabilitas  sosial
                           perlu  dipertanggung-jawabkan  kepada  stake-holder  dan  lembaga
                           yang  relevan.  Lewat  akuntabilitas  sosial  ini  kontrol  atas  fungsi
                           publik  yang  harus  dijalankan  oleh  media  penyiaran  publik  dapat
                           berjalan.
                                  Konsep  mengenai  public  sphere  dipicu  pertama  kali  oleh
                           tulisan  Jurgen  Habermas  yang  berjudul  The  Public  sphere  pada
                           tahun  1962.  Dalam  esai  tersebut,  Habermas  mau  mengatakan
                           tentang  terdapatnya  sebuah  wilayah  sosial  yang  terbuka,  bebas
                           dari  sensor  dan  dominasi.  Wilayah  itu  disebutnya  sebagai  ―public
                           sphere‘.  Yaitu  semua  wilayah  yang  memungkinkan  kehidupan
                           sosial  manusia  membentuk  opini  publik  yang  relatif  bebas.
                           Penekanannya mengenai pembentukan kepekaan kemasyarakatan
                           (sense  of  public),  sebagai  praktek  sosial  yang  melekat  secara
                           budaya.  Orang-orang  yang  terlibat  di  dalam  percakapan  public
                           sphere  adalah  orang-orang  privat,  bukan  orang  dengan
                           kepentingan  bisnis  atau  profesional,  bukan  pejabat  atau  politikus,
                           yang memiliki kebebasan dalam menyatakan pendapatnya.
                                  Habermas  (1989)  memandang  konsep  public  sphere
                           berdasarkan  pada  istilah-istilah  yang  ada  dan  berkembang  dalam
                           tradisi  Eropa.  Misalnya  tentang  coffe  house  (Inggris),  salon
                           (Prancis), dan tichgesllschaften (Jerman) pada abad ke-19 dan 20.
                           Istilah-istilah  yang  digunakan  dalam  membangun  konsep  public
                           sphere. Maka selanjutnya, public sphere Habermas dikenal sebagai



                           34                                      Iklim Komunikasi Organisasi
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46