Page 110 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 110
Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa:
a. Orang memerlukan agama;
b. Sejak awal agama telah menerangi ummat manusia, namun ma-
kin lama terangnya makin redup. Sebenarnya bukan agamanya
yang redup, melainkan orang yang memeluk agama itu yang
meredup;
c. Hendaknya ummat mengikuti aturan yang dibuat sesuai dengan
petunjuk ahli agama. Jangan pernah membuat keputusan sendiri
dalam hal agama;
d. Ummat harus terus mencari pengetahuan baru. Hendaknya um-
mat tidak cepat merasa puas dengan pengetahuan yang sudah
ada saat ini. Juga janganlah langsung menolak pengetahuan yang
asalnya dari orang atau kelompok lainnya sebelum mengkajinya
secara serius.
e. Ummat perlu menerapkan pengetahuan yang dimilikinya, dan
janganlah membiarkan pengetahuan itu berlalu.
Bagi Ummat Islam, ciptaan Tuhan itu memiliki takdir. Setiap
takdir berubah menjadi tujuan dan sebenarnya terdapat jalan untuk
mencapai tujuan itu. Menurut ajarannya, Tuhan telah menciptakan
waktu dan jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian,
takdir dapat dicapai dengan mengikuti waktu dan jalannya. Sementara,
setiap kondisi tergantung pada kehendak Tuhan dan Tuhan telah
memberikan semua kondisi yang diperlukan. Menurut pedoman yang
digariskannya, sebenarnya manusia tidak memiliki takdir kecuali
keamanan dan kebahagiannya di dunia dan akhirat. Untuk mencapai
takdir itu, diperlukan penggunaan akal sehat, yakni kemampuan
intelektual. Seorang intelektual yang baik ditandai dengan kemampuan
untuk memilih berdasarkan akal dan pertimbangannya, dan mengambil
keputusan berdasarkan keteguhan hatinya.
[108] K.H. Ahmad Dahlan