Page 106 - Catatan Peradaban Islam
P. 106
bertanya pada Ali, “Wahai Ali, seandainya engkau diberikan
amanat oleh rakyat, maka jangan sekali-kali kau berbuat
dzalim, berlakulah dengan adil dalam menetapkan segala
perkara. Namun apabila engaku dikuasai oleh orang lain,
maka dengarkan dan taatilah segala perintahnya, dan
patuhilah segala keputusannya”. Dan hal yang sama juga
disampaikan kepada Utsman bin Affan. Berlangsunglah
rapat tersebut dengan anggota yang telah ditunjuk oleh
Umar bin Khattab secara baik dan penuh musyawarah.
Kedudukan Utsman dan pengaruhnya yang lebih kuat saat
itu menjadikan dirinya lebih dipercaya untuk menggantikan
posisi Umar sebagai khalifah. Ali dengan segenap hati
menerima semua keputusan tersebut dan berjanji untuk
patuh pada apa yang akan Utsman terapkan apabila telah
resmi dibaiat sebagai khalifah. Maka selesailah perkara
tersebut dan resmilah Utsman diangkat sebagai Amirul
Mu’minin pada usianya yang ke 70.
Kepemimpinannya terhadap umat Islam
Setelah menerima amanat kekhalifahan tersebut, beliau
menjalankan semua kebijakan yang ada pada masa Umar
sambil menerapkan kebijakan-kebijakan baru demi
perkembangan Islam. Namun selama 12 tahun menjalankan
roda pemerintahan tersebut, kekhalifahan Utsman dicap
oleh sebagian besar kalangan Munafik yang diprakarsai oleh
Abdullah bin Saba dengan mengatakan bahwa Khalifah
selalu mementingkan keluarganya serta kebutuhan
kalangannya.
Dengan kata lain kepemimpinannya diwarnai oleh
nepotisme untuk memperkuat klannya, Bani Umayyah.
Ketidakpuasan tersebut ditunjukan terhadap para gubernur
keturunan Umayah yang banyak melakukan penyimpangan-
penyimpangan wewenang kenegaraan untuk menumpuk
Catatan Peradaban Islam | 99