Page 260 - Catatan Peradaban Islam
P. 260

tajalli  dengan  dzat-Nya.  Pada  tingkat  ini  sufi  pun  menjadi
               Insan Kamil. Ia menjadi manusia sempurna, mempunyai sifat
               ketuhanan  dan  dalam  dirinya  terdapat  bentuk  (shurah)
               Allah.  Dialah  bayangan  Tuhan  yang  sempurna.  Dan  dialah
               yang menjadi  perantara  antara  manusia  dan  Tuhan.  Insan
               Kamil terdapat dalam diri para Nabi dan para wali. Di antara
               semuanya,  Insan  Kamil  yang  tersempurna  terdapat  dalam
               diri Nabi Muhammad.
                   Demikianlah, tujuan sufi untuk berada sedekat mungkin
               dengan Tuhan akhirnya tercapai malalui ittihad serta hulul
               yang  mengandung  pengalaman  persatuan  roh  manusia
               dengan  roh  Tuhan  dan  melalui  wahdat  al-wujud  yang
               mengandung arti penampakan diri atau tajalli Tuhan yang
               sempurna dalam diri Insan Kamil.
                   Sementara  itu  tasawuf  pada  masa  awal  sejarahnya
               mengambil  bentuk  tarekat,  dalam  arti  organisasi  tasawuf,
               yang  dibentuk  oleh  murid-murid  atau  pengikut-pengikut
               sufi  besar  untuk  melestarikan  ajaran  gurunya.  Di  antara
               tarekat-tarekat  besar  yang  terdapat  di  Indonesia  adalah
               Qadiriah  yang  muncul  pada  abad  ke-13  Masehi  untuk
               melestarikan ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani (w. 1166 M),
               Naqsyabandiah,  muncul  pada  abad  ke-14  bagi  pengikut
               Bahauddin Naqsyabandi (w. 1415 M), Syattariah, pengikut
               Abdullah  Syattar  (w.  1415  M),  dan  Tijaniah  yang  muncul
               pada abad ke-19 di Marokko dan Aljazair. Tarekat-tarekat
               besar lain diantaranya adalah Bekhtasyiah di Turki, Sanusiah
               di Libia, Syadziliah di Marokko, Mesir dan Suria, Mawlawiah
               (Jalaluddin  Rumi)  di  Turki,  dan  Rifa'iah  di  Irak,  Suria  dan
               Mesir.
                   Dalam  tarekat,  ajaran-ajaran  sufi  besar  tersebut
               terkadang  diselewengkan,  sehingga  tarekat  menyimpang


                                                 Catatan Peradaban Islam | 253
   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265