Page 258 - Catatan Peradaban Islam
P. 258

Lahut dan nasut, yang bagi al-Hallaj merupakan dua hal
               yang  berbeda,  ia  satukan  menjadi  dua  aspek.  Dalam
               pengalamannya, tiap makhluk mempunyai dua aspek. Aspek
               batin  yang  merupakan  esensi,  disebut  al-haqq,  dan  aspek
               luar  yang  merupakan  aksiden  disebut  al-khalq.  Semua
               makhluk dalam aspek luarnya berbeda, tetapi dalam aspek
               batinnya  satu,  yaitu  al-haqq.  Wujud  semuanya  satu,  yaitu
               wujud al-haqq.
                   Tuhan,  sebagaimana  disebut  dalam  Hadits  yang  telah
               dikutip  pada  permulaan,  pada  awalnya  adalah  "harta"
               tersembunyi,  kemudian  Ia  ingin  dikenal  maka  diciptakan-
               Nya makhluk, dan melalui makhluklah Ia dikenal. Maka, alam
               sebagai  makhluk, adalah  penampakan  diri atau tajalli  dari
               Tuhan.  Alam  sebagai  cermin  yang  didalamnya  terdapat
               gambar  Tuhan.  Dengan  kata  lain,  alam  adalah  bayangan
               Tuhan.  Sebagai bayangan,  wujud  alam tak  akan ada  tanpa
               wujud  Tuhan. Wujud alam tergantung  pada  wujud  Tuhan.
               Sebagai bayangan, wujud alam bersatu dengan wujud Tuhan
               dalam ajaran wahdat al-wujud.

                   Yang  ada  dalam  alam  ini  kelihatannya  banyak  tetapi
               pada  hakekatnya  satu.  Keadaan  ini  tak  ubahnya  sebagai
               orang  yang  melihat  dirinya  dalam  beberapa  cermin  yang
               diletakkan  di  sekelilingnya.  Di  dalam  tiap  cermin,  ia  lihat
               dirinya.  Di  dalam  cermin,  dirinya  kelihatan  banyak,  tetapi
               pada  hakekatnya  dirinya  hanya  satu.  Yang  lain  dan  yang
               banyak adalah bayangannya.
                   Oleh karena itu ada orang yang mengidentikkan ajaran
               wahdat  al-wujud  Ibn  Arabi  dengan  panteisme  dalam  arti
               bahwa yang disebut Tuhan adalah alam semesta. Jelas bahwa
               Ibn  Arabi  tidak  mengidentikkan  alam  dengan  Tuhan.  Bagi
               Ibn  Arabi,  sebagaimana  halnya  dengan  sufi-sufi  lainnya,


                                                 Catatan Peradaban Islam | 251
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263