Page 86 - Catatan Peradaban Islam
P. 86
mencapai sifatnya yang lemah lembut dan pemurah seperti
yang tertera dalam firman Allah, “Amat belas kasih lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin”. Maka Aku
bagaikan sebilah pedang yang terhunus yang tergenggam di
tangan beliau, aku selalu akan begitu hingga beliau
menyarungkan aku atau aku biarkan pedangku tetap
terhunus. Aku masih seperti ini di hadapan Rasulullah,
hingga Allah memanggil beliau dan beliau telah meridhaiku.
Aku sangat bersyukur dan sangat bahagia bersama beliau.
Kemudian kepemimpinan kaum muslimin diberikan kepada
Abu Bakar. Semua orang tidak ada yang mengingkari jasa,
kehormatan, dan kelembutannya. Maka, akupun rela
menjadi pembantu dan pesuruhnya. Aku baurkan watak
kerasku dengan kelem-butannya. Dan aku menjadi sebilah
pedang yangterhunus di tangannya hingga beliau
menyarungkannya atau aku akan tetap menghunusnya.
Hingga Allah pada akhirnya memanggilnya. Maka aku akan
bersikap lembut kepada mereka melebihi kelembutan
mereka kepada saudara-saudara kalian.
Demikianlah betapa Umar adalah sosok yang penuh
dengan karismatik dengan beberapa sikap tegasnya dalam
membela kebenaran. Orang yang mengenal siapa Umar,
maka ia lebih gentar kepadanya ketimbang orang yang tidak
mengenalnya. Itu pertanda bahwa kewibawaan Umar
mampu menggetarkan hati sebelum mata melihatnya.
Keadilan Umar
Adalah Umar bin Khattab dengan keadilannya karena
beberapa hal yang menjadikan dirinya seperti itu. Dia
berlaku adil karena di dalam dirinya mengalir nilai-nilai
keadilan yang diwarisi oleh suku bangsanya serta warisan
para nenek moyangnya. Beliaulah yang membangun rumah-
rumah bani Uday, tempat beliau berasal, kaum yang
Catatan Peradaban Islam | 79