Page 88 - Catatan Peradaban Islam
P. 88
tidak mungkin akan menjadi seorang pemimpin setelah
pelanggaran yang dia lakukan. Oleh karenanya Umar bin
Khattab menakut-nakuti Amru bin Ash dan akan
mempermasalahkannya jika dia menutupi peristiwa
anaknya tersebut. sehingga berita yag sampai padanya
bukan datang dari dirinya. Sedangkan Amru bin Ash dalam
mengelak dari kesalahan yang dia lakukan bukan karena
takut menanggung resikonya. Ini ia lakukan hanya sekedar
ingin terus menjabat gubernur dengan mengikuti bisikan
hati dan mengikuti keinginannya. Maka dia berbelas kasihan,
sedangkan anaknya telah melakukan kesalahan besar,
kemudian terbebas dari hukuman cambuk yang telah
ditetapkan oleh agama. Dia bertanggung jawan atas
pemerintahan dan segala bentuk pelaksanaan hukuman. dan
dari perbuatannya ini Umar bin Khattab marah besar
terhadapnya, dan memerintahkan-nya untuk menghukum
anaknya yangtelah berbuat kesalahan.
Umar bin Khattab adalah orang sangat lembut
dan penuh kasih sayang
Umar bin Khattab memang terkenal dengan sifatnya
yang keras, bengis dan kejam ketika masih dalam keadaan
kafir. Namun Islam merubahnya menjadi manusia yang
tegas, dan adil, serta istiqomah dalam menjalankan semua
hukum syariat serta perintah-perintah Allah serta
Rasulullah-Nya ajarkan. Dan memang sifat kasih sayang
sebenarnya adalah menajdi bagian dalam hidup Umar bin
Khattab setelah ia memeluk Islam. Sifat-sifat kasih
sayangnya ini ia imbangi dengan nilai-nilai keadilan. Maka
apa yang terjadi dalam benaknya adalah, dia suka
menegakkan keadilan karena ingin menundukkan orang-
orang yang angkuh. Sedangkan ia suka berbuat kasih sayang
karena ingin membantu orang yang tertindas hak-haknya.
Catatan Peradaban Islam | 81