Page 90 - Catatan Peradaban Islam
P. 90
orang-orang yang ada di sekitarnya dengan wewenang yang
ia miliki.
Ia sangat penuh perhitungan dalam menjalankan semua
pemikiran-pemikirannya. Maka dalam hal ini Umar bin
Khattab adalah manusia cerdas yang terpuji yang dalam
kesehariannya tidak penuh dengan kebohongan dan tipu
daya sebagaimana yang terjadi pada kebanyak orang pandai.
Mughiroh pernah bertutur tentang Umar bin Khattab
bahwasanya ia pernah berkata, “Bukan dengan tipuan,
tipuan tidak bisa menipunya”. Dan ini adalah batas pemisah
antara orang cerdik yang terpuji dengan orang cerdik tapi
tercela. Atau pemisah antara pemahaman yang benar
dengan pemahaman yang salah.
Dan dalam kehidupan kesehariannya Umar bin Khattab
sangat gemar untuk mencermati kejahatan sebagaimana ia
gemar mencermati kebaikan. Karena dalam pandangannya
seseorang tak dapat mengetahui kejahatan dengan baik
sebelum ia benar-benar tahu bentuk kejahatan tersebut. dan
dengannya maka ia dapat menyelesaikan kejahatan tersebut
dan mengatasinya dengan baik. Umar bin Khattab sebagai
khalifah setelah Abu Bakar mampu mengatur masyarakat
yang begitu beragam. Dan ini berarti menunjukkan atas
kecerdasannya.
Ia mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang
terjadi dalam masyara-katnya. Ia menyelesaikan banyak
kepentingan kesukuan, masyarakat Arab, Persia, Qithbi,
Syiria, dan lain sebagainya. Dia memasang beberapa
gubernur kepercayaannya pada daerah-daerah yang
strategis, ia mengirim beberapa ekspedisi dan memberikan
nasehat dalam pertempuran, menegakkan sistem di dalam
kepemerintahan, memantau gerak-gerik kaki tangannya dan
Catatan Peradaban Islam | 83