Page 28 - Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah Adil Ka’talino, Bacuramin Ka’saruga, Basengat Ka’jubata
P. 28

Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah



                   Menurut  Kusuma  (2010)  pendidikan  karakter  dalam  seting
            sekolah memiliki tujuan sebagai berikut:
             1.  Menguatkan  nilai-nilai  kehidupan  yang  dianggap  penting  dan
                 perlu  sehingga  menjadi  kepribadian/kepemilikan  peserta  didik
                 yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan
             2.  Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuai dengan
                 nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah
             3.  Membangun  koneksi  yang  harmoni  dengan  keluarga  dan
                 masyarakat  dalam  memerankan  tanggung  jawab  pendidikan
                 karakter secara bersama.

                   Menurut  Kirschenbaum  (Zuchdi  &  Zuchdi,  2013)  dalam
            membuat  keputusan  dan  memilih  berbagai  hal  dalam  kehidupan.
            Misalnya:  pekerjaan,  persahabatan,  penggunaan  waktu  luang,
            kesehatan,  penggunaan  uang  (perilaku  konsumtif),  kehidupan
            beragama, diperlukan keterampilan pribadi.

            Manfaat Pendidikan Karakter

                   Pala,  A.  (2011)  menyatakan  bahwa  pendidikan  untuk
            mendidik  pikiran  dan  mempromosikan  nilai-nilai  etika  yang
            mengarah pada kesuksesan baik bagi individu maupun masyarakat.
            berukut manfaat pendidikan karakter yang berkualitas:
             1.  Membantu  siswa  untuk  mengembangkan  kualitas  manusia
                 yang  penting  seperti  keadilan,  ketekunan,  kasih  sayang,  rasa
                 hormat,  dan  keberanian,  dan  untuk  memahami  mengapa
                 penting untuk dijalani siswa.
             2.  Mempromosikan  pengembangan  karakter  melalui  eksplorasi
                 masalah etika lintas kurikulum.
             3.  Mengembangkan  iklim  positif  dan  moral  dengan  melibatkan
                 partisipasi siswa, guru dan staf, orang tua, dan masyarakat.





             Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah
             Adil Ka’Talino, Bacuramin Ka’Saruga, Basengat Ka’Jubata      21
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33