Page 45 - Burnout Konselor
P. 45
telah mereka lalui karena itu bisa menjadi situasi yang lambat
dan membingungkan yang tidak muncul tiba-tiba dan tidak
memiliki awal dan/atau akhir yang jelas (Lambie, 2007), tetapi
dapat mempengaruhi semua tahap kehidupan profesional
(Feldstein, 2000). Freudenberger (Mullen et al., 2017) Burnout
telah dikonseptualisasikan, sebagian, berasal dari stres tak henti-
hentinya yang terkadang meningkat menjadi krisis.
Burnout tidak hanya dapat mempengaruhi konselor
kesehatan mental secara profesional, tetapi juga, dapat mulai
menyerang aspek pribadi kehidupan konselor kesehatan mental.
Pengalaman kelelahan mungkin memiliki dampak negatif pada
fisik dan psikologis yang bertahan lama pada konselor, yang
membuatnya sulit untuk mengelola dan menahan emosi
(Maslach & Leiter, 2016). Burnout dapat berkontribusi pada
masalah dengan interpersonal dan hubungan intrapersonal, yang
dapat mempersulit kesehatan mental konselor untuk
memberikan perawatan terbaik bagi konseli.
Burnout di antara konselor telah dikaitkan dengan
perilaku konselor yang salah dan penurunan nilai. Gangguan apa
pun dari konselor kesehatan mental dapat menjadi masalah etika
karena dapat merugikan konseli, yang merupakan pelanggaran
kode etik. Burnout konselor semakin diakui sebagai produk dari
kelebihan emosi yang melekat dalam pekerjaan terapeutik
dengan konseli bermasalah dan pekerjaan yang memicu stres.
ketika orang tersebut mengalami pengalaman mental,
emosional, kelelahan fisik, dan pekerjaan yang terkait dengan
burnout, konselor tersebut kemungkinan tidak merasa utuh.
Konselor yang mengalami burnout menderita dalam hubungan
interpersonal mereka demikian juga hubungan pernikahan dan
persahabatan pribadi.
.
38 - Burnout Konselor