Page 148 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 148

Sandung Datu Surung

                 Datu  Surung  Panggilan
            untuk      beliau    sebagai
            penghormatan baginya, beliau
            meninggal  pada  tahun  1951,
            pada  usia  250  tahun.  Datu
            Surung    mengalami     sakit
            selama     sembilan    tahun
            delapan  bulan  mengalami

            stroke,   sedangkan   kedua
            istrinya  meninggal  terlebih
            dahulu.  Istri  pertama  ketika
            usia 100 tahun dan istri yang kedua hanya sekitar 80 tahun.
                 Tiwah  yang  dilaksanakan  di  Sungai  Gohong  Tangkiling,  pada
            saat Tiwah Masal, Datu Surung, kedua Istinya, kedua orang tuanya
            juga dijadikan satu dalam acara tiwah tersebut yang diselenggarakan
            oleh cucu dan cicitnya. Jadi, seluruh tulang beliau dikumpul dalam
            satu wadah yang disebut dengan sandung. Orang pertama yang di
            Kerang Bangkirai dan sebagai kenangan bagi kita untuk mengenang
            sosok pejuang sepeti beliau.
                 Sandung  Datu  Surung  dan  keluarganya  terdapat  di  jalan
            Mangkuraya,  Kereng  Bangkirai.  Rumah  Panggung  anak  Kudi  pun
            masih  berdiri  kokoh  di  belakang  Sandung  Datu  Surung  dan  nama
            jalan Mangkuraya itu juga bersal dari nama jin yang menguasa jalan
            Mangkuraya sampai ke daerah Batu Ampar, yakni dengan sebutan

            Datu Mangku alias Mangkuraya.







                               CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 137
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153