Page 158 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 158

ASAL USUL KAMPUNG MENDAWAI


                               PANGKALAN BUN
                                    Oleh: Rokmana



            M
                      endawai, selain sebagai nama daerah, juga menjadi nama
                      salah satu suku asli Pangkalan Bun. Banyak hal perlu digali
                      dari  keberadaan  orang  Mendawai.  Keberadaan  mereka
            harus  dicatat  dalam  tinta  sejarah  Kabupaten  Kotawaringin  Barat.
            Karena  itulah  saya  membuat  tulisan  ini.  Bukan  untuk  membahas
            tentang Mendawai secara administratif. Melainkan secara historis.
                 Coba  tanyakan  kepada  orang  Mendawai,  suku  apa  mereka?
            Dayak atau Melayu? Sebagian besar orang Mendawai bingung akan
            identitas mereka. Sering mereka salah kaprah ketika mendefinisikan
            adat dan budayanya.
                 Menelusuri  asal  muasal  orang  Mendawai  bukan  hal  mudah.
            Sebab tidak terdapat dokumen atau catatan sejarah yang mengulas
            secara rinci dan akurat. Tapi, meski secara samar, „akar identitas‟ itu
            masih  dapat  dikonstruksi  melalui  beberapa  hal  yang  digunakan
            sebagai  acuan  pengklasifikasian  suatu  suku,  yaitu  melalui  bahasa,

            budaya, perilaku, keturunan dan juga agama.
                 Selain  di  Pangkalan  Bun,  nama  Mendawai  juga  terdapat  di
            beberapa  tempat  lainnya  di  Kalimantan  Tengah.  Seperti  di
            Kabupaten Katingan dan Sukamara. Menarik untuk melihat lebih jauh
            Mendawai mana yang menjadi cikal bakal Mendawai yang lain.
                 Mendawai  di  Sukamara  adalah  nama  kelurahan  yang  didiami
            oleh  orang-orang  Sukamara.  Dari  segi  bahasa,  bahasa  Sukamara
            sendiri bukan merupakan rumpun Bahasa Dayak. Bahasa Sukamara
            dilihat  dari  kata-kata  dan  logat  yang  digunakan  termasuk  ke  dalam


                               CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 147
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163