Page 27 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 27
Ternyata, suara tersebut berubah menjadi penampakan sosok
yang sangat menakutkan. Makhluk tersebut memiliki bola mata
terbelalak terbuat dari api. Tubuhnya besar hitam legam suaranya
menggema menambah ketakutan yang teramat. Makhluk itu
mengamuk serta mengobak-abrik gubuk kecil Kangkang Kajarau dan
adiknya. Seisi gubuk tersebut habis tak tersisa. melihat hal tersebut,
Busu Timang gemetar terdiam dan tak berdaya. Ingin berlari tetapi
kaki Busu Timang tak bisa bergerak seperti ditancap paku. Tidak
lama, makhluk besar tersebut langsung melahap Busu Timang. Busu
Timang menjadi santapan malam makhluk besar itu. Seisi rumah
porak-poranda, darah Busu Timang berceceran membasahi lantai
gubuk, makhluk besar yang memakan Busu Timang pun telah pergi.
Malam semakin larut, hening, dan udara dingin berhembus semakin
kencang. Kangkang Kajarau akhirnya tiba digubuk.
“Uuyyy andi, jadi sampai aku tuh. Yuk barapi ndai, tuh korek
api.”(uuyyy adik, aku sudah sampai. Yuk masak nasi, ini kayu
apinya).
“Uuyy andi, kueh ikau yuk mbuka batunggang tuh.” (oyy adik,
kamu di mana, buka pintunya) tutur Kangkang Kajarau
memanggil adiknya.
Kangkang Kajarau semakin curiga karena tidak ada suara
sekalipun yang menyahut panggilan Kangkang Kajarau. Dengan
bergegas Kangkang Kajarau mendobrak pintu gubung dengan
perasaan terkejut melihat seisi gubuk berhamburan darah dan
porak-poranda. Kangkang Kajarau yakin bahwa sang adik sudah
dimakan oleh makhluk besar itu. Tanpa menunggu waktu lama,
Kangkang Kajarau langsung mengambil kipas kajang yakni benda
pusaka peninggalan kedua orang tuanya. Kipas Kajang dipercaya bisa
menghidupkan orang yang sudah mati, maka dengan kipas ajaib
16 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah