Page 22 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 22

bawah semak-semak dengan kondisi tidak sadarkan diri. Simpei pun
            digotong  oleh  warga  dan  dibawa  pulang  ke  rumah  betang.  Riuh
            sorak  bahagia  seluruh  warga  betang  pun  terdengar  karena  Simpei
            ditemukan dengan selamat meskipun ia belum sadarkan diri. Tidak
            lama kemudian Simpei pun Sadar tetapi ia sangat trauma dan terlihat
            linglung. Tetua betang menyuruhnya tetap istirahat dulu dan ibu-ibu
            lainnya menyiapkan makanan untuk Simpei, sedangkan anak muda
            yang tadinya bersembunyi di dalam kendi dikembalikan oleh tetua ke
            kampungnya. Tetua pun merasa iba pada pemuda tersebut karena
            kemiskinan telah memaksanya untuk mencuri. Sebelum pemuda itu
            pulang,  tetua  memberikannya  satu  karung  gabah.  Kemudian

            sampailah kepada satu kesepakatan warga untuk menamai kampung
            mereka  dengan  sebutan  Tapean  Lisung  karena  seringnya
            penampakan hantu wanita yang menumbuk padi menggunakan paha
            manusia sebagai alunya.

                                        TAMAT




























                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 11
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27