Page 19 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 19
“Memang aneh, seolah-olah kita semuanya terkena pengaruh.
Lalu, bagaimana dengan sepasang paha itu, apa itu milik Simpei?
Tanya salah satu warga.
“Hus, ngawur saja. Semoga saja itu bukan Simpei”. Jawab tetua
rumah betang berharap seluruh warganya baik-baik saja.
“Tapi, kalau itu bukan Simpei lalu ke mana perginya si Simpei?”
tanya Salampak.
“Sekarang, mari kita kuburkan dulu kedua paha itu dan kita
bersihkan semua kekacauan ini. Setelah itu kita cari Simpei
sama-sama.” Ujar tetua betang mengarahkan seluruh warganya.
Semua bekas kekacauan sudah selesai mereka bereskan. Di
saat para warga sedang berkumpul tiba-tiba terdengar suara anak-
anak berteriak sambil berlari. Seluruh warga menoleh ke arah si
anak.
“Ada apa, Nak?” Tanya salah satu warga.
“Itu, a..nu.” Jawab si anak terbata-bata.
“Kami tarik nafas dulu, Nak. Tenang dulu baru bicara.” Ujar
seorang ibu yang berusia paruh baya.
“A...da orang yang bersembunyi di dalam kendi.” Jelas si anak.
Seluruh warga terkejut dan bergegas berlari ke dalam rumah
betang. Benar saja ternyata ada seseorang yang bersembunyi di
dalam kendi air yang sangat besar dan dapat menampung satu orang
manusia dewasa. Lalu tetua rumah betang mengarahkan untuk
mengangkat orang tersebut. Kondisinya cukup lemah karena
kelamaan bersembunyi di dalam kendi. Setelah orang tersebut sadar
lalu tetua rumah betang pun bertanya padanya.
“Coba kamu jelaskan, kenapa kamu bisa sampai kemari
sehingga masuk di dalam kendi kami?” Tanya tetua dengan
8 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah