Page 21 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 21
“Tadi malam, saya sempat mendengar ada langkah seseorang
yang berlari ke dalam rumah dan tidak lama ada suara kedua
hantu perempuan mengikutinya. Mungkin yang, kakek maksud
pemuda itu yang dibawa oleh kedua hantu perempuan itu.”
Ujar si pemuda menjelaskan.
“Maksud kamu?” Tanya si kakek kembali.
“Ia, Kek. Tadi malam saya sempat mendengar kedua hantu
perempuan mencari seorang pemuda yang menjadi temannya
menumbuk padi.”
“Tidak mungkin si Simpei menumbuk padi di tengah malam,”
Jawab Salampak.
“Tapi itu yang aku dengar. Kedua hantu itu mencari pemuda
yang menjadi temannya menumbuk padi agar tidak
membeberkan ceritanya.” Kalimat itu sangat jelas saya dengar
tetapi aku tidak berani mengintipnya. Aku cuma bisa duduk
meringkuk di dalam kendi itu agar tidak ditemukan oleh kedua
hantu tersebut.
“Berarti malam tadi si Simpei menumbuk padi dengan para
hantu itu.” Ujar salah satu warga.
“Sekarang mari kita bergegas mencari, Simpei. Para perempuan
silahkan lanjutkan pekerjaannya. Kerjakan saja yang mana yang
bisa kalian kerjakan, sedangkan para lelakinya ikut saya mencari
Simpei. Semoga saja kita bisa menemukannya dalam keadaan
sehat” Ujar tetua betang mengajak warganya.
Seluruh warga pun bergegas pergi masuk ke dalam hutan
sambil menepuk tampah yang terbuat dari rotan. Menurut
keyakinan warga, bunyi pukulan tampah dapat menembus sampai ke
alam gaib sehingga mempermudah mencari orang yang
disembunyikan di alam gaib. Singkat cerita si Simpei ditemukan di
10 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah