Page 33 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 33

berapa  lama  ia  memutuskan  untuk  pulang.  Di  tengah  perjalanan
               pulang Hendun terkejut bukan kepalang, ia mendapati rumah yang
               bersih dan rapi. Di benaknya siapa gerangan yang meninggali rumah
               yang  bersih  dan  rapi  ini,  pasti  dia  orang  yang  tak  biasa,  Hendun
               berbisik.  Hendun  memberanikan  dirinya  untuk  mengetuk  pintu,
               berulang  kali  dia  mengetuk  akan  tetapi  tidak  ada  jawaban  dari  si
               pemilik rumah. Hendun mencobanya kembali dia berjanji jika tidak
               ada  yang  membukanya  dia  akan  langsung  pulang  menemui  orang
               tuanya yang telah menunggu di rumah.
                   “Tok…Tok…Tok”
                   Ternyata dari balik pintu itu ada seorang putri yang cantik jelita,

               Hendun sangat terkejut selama ia berburu bersama  sang ayah dia
               tidak pernah mendapati rumah itu, padahal jalan itu sering dilalui saat
               pulang ketika berburu.
                   Hendun  yang  tak  terbiasa  bercakap-cakap  dengan  seorang
               perumpuan pun tampak canggung mengawalinya.
                   “Hei adik siapa namamu?” tanya Hendun singkat.
                   “Aku  adalah  Kameluh  Selu,  aku  tinggal  di  hutan  ini”  Setelah
                   lama-lama  bercakap  Hendun  berpamitan  untuk  pulang
                   meninggalkan Kameluh Selu sendirian di hutan.

                   Hendun sangat senang, ia akan menceritakan semuanya kepada
               kedua orang tuanya, setibanya di rumah nanti.
                                             ***
                   Matahari  tampak  meninggalkan  peraduannya,  Hendun  telah
               menceritakan  apa  yang  dilihatnya  ketika  berada  di  hutan  untuk
               berburu,  ia  mengutarakan  maksudnya  untuk  segera  menikahi

               Kameluh Selu, wanita yang dijumpainya di hutan bukit Bantilung.
                   “Hendun  anakku,  apakah  engkau  sudah  merasa  yakin  dengan
                   pilihanmu?” tanya sang ibu.



               22 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38