Page 35 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 35

“Baiklah, nanti saat kita melangsungkan pernikahan aku berharap
                   jangan  ada  yang  membakar  sesuatu  yang  dapat  menimbulkan
                   bau?” pinta Kameluh Selu.
                   “Apa maksudmu?” Hendun merasa kebingungan.
                   “Saat  kita  melangsungkan  pernikahan,  jangan  ada  yang
                   membakar  sampah,  binatang,  dahan  atau  ranting  yang  dapat
                   menimbulkan bau tak sedap”

                   Mendengarkan permintaan Kameluh Selu, Hendun pun merasa
               yakin  bahwa  mampu  memenuhi  segala  permintaan  yang  diminta
               oleh Kameluh Selu.

                   Hendun  pun  mengajak  Kameluh  Selu  untuk  dipertemukan
               kepada kedua orang tuanya. Benar saja penduduk kampung merasa
               heran  dengan  kecantikan  paras  Kameluh  Selu.  Di  sela-sela
               pembicaraan orang tua dan tokoh adat pun mengiakan persyaratan
               yang  diajukan  oleh  Kameluh  Selu  kepada  Hendun  dan  seluruh
               warga kampung.
                                             ***
                   Hari-hari  yang  ditunggu  telah  tiba,  upacara  pernikahan  antara
               Hendun  dan  Kameluh  Selu  digelar  secara  meriah,  mengingat
               Hendun  adalah  pemuda  yang  tampan,  gagah,  dan  terpandang  di
               Kaleka Lewu Baras.
                   Berbagai hidangan disiapkan untuk menjamu tamu, acara adat
               Balian Manyange Panganten pun diadakan dengan sangat meriah ada
               gong sebagai alat untuk menghibur seluruh tamu yang datang, serta
               ayam  jantan.  Di  tengah  berlangsungnya  acara  Balian  Manyange

               Panganten, naas tak bisa ditunda, salah satu warga Kaleka Lewu Baras
               ada  yang  membakar  babi,  karena  kesulitan  membersihkan  bulu-
               bulunya.  Menyaksikan  hal  demikian  Kameluh  Selu  sangat  kecewa





               24 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40