Page 34 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 34
“aku sangat yakin Bu, dia wanita yang dikirimkan Tuhan
untukku” jawab Hendun menggebu-gebu.
Melihat keinginannya yang begitu kuat kedua orang tuanya
meminta agar dipertemukan kepada Kameluh Selu, wanita pujaan
hati Hendun. Rasa senang berkecamuk di dalam hati Hendun, ia
berharap agar segera pagi untuk bisa menemui Kameluh Selu.
***
Hendun berjalan menyusuri hutan pematang kareau Bukit
Bantilung untuk menemui Kameluh Selu, setelah lama menunggu di
depan rumahnya, akhirnya Kameluh Selu menegurnya.
“Wahai Hendun apa yang sedang kau lakukan di sini, padahal
hari sudah beranjak gelap?” tanya Kameluh Selu yang diliputi
rasa penasaran
“Kameluh Selu, aku sudah mengutarakan niatku untuk
mempersunting engkau?”
Kameluh Selu tertunduk, ia memikirkan apa yang akan terjadi ke
depannya, sedangkan Hendun dan dirinya sangat berbeda, melihat
Kameluh Selu yang merasa kebingungan ia menyakinkan kepadanya
bahwa dia siap menerima Kameluh Selu apa adanya. Mendengar
keyakinan yang ada pada Hendun, Kameluh Selu pun mengiakan.
“Iya, aku mau menjadi pendampingmu, akan tetapi aku akan
mengajukan syarat sebelum engkau meminangku!” tegas
Kameluh Selu.
“Aku akan penuhi semua permintaanmu” tanpa sedikit pun
keraguan dalam benak Hendun. “Apa syarat yang kau pinta,
Kameluh Selu, katakan sekarang!” pinta Hendun.
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 23