Page 39 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 39

Kalau sudah begitu pasti ibunya sangat marah. Dengan terpaksa,
               Langir pun mengambil saok dan lanjung, kemudian pergi menyusul
               Bawi Nyai ke danau.
                   Dalam  perjalanan  menuju  danau,  Langir  mengomel-ngomel
               tiada  henti.  Hatinya  kesal,  sudah  enak-enakkan  mau  tidur  malah
               disuruh pergi mencari ikan di danau. Padahal mereka tinggal beli saja
               atau tinggal minta saja pada Bawi Nyai, pasti diberi juga.
                   Sesampainya  di  danau,  tampak  orang-orang  kampung  sudah
               ramai  dan  bergembira  ria,  menangkap  ikan-ikan  itu  dengan  saok
               mereka  masing-masing.  Tetapi,  mereka  terkejut  melihat  Langir

               datang  menyusul.  Salah  satu  dari  mereka  pun  menyapa  Langir,
               Langir malah menghina orang tersebut.
                   "Wah,  tumben  nih  Langir  ikut  mencari  ikan  di  danau,"  ucap
                   seseorang tersebut pada Langir.
                   "Nggak  usah  banyak  omong,"  ujar  Langir  pada  seseorang
                   tersebut.

                   Mendengar ucapan Langir seperti itu, mereka langsung tidak lagi
               memedulikan  Langir.  Semua  orang  pun  fokus  pada  saoknya
               (tangguknya)  masing-masing.  Bawi  Nyai  hanya  tersenyum  dan
               menggelengkan  kepala  melihat  tingkah  Langir,  sudah  biasa
               mendengar dan melihat Langir seperti itu.
                   "Hei, anak janda miskin! Kenapa tersenyum? Mau mengejek ya,
                   melihat  orang  kaya  dan  cantik  turun  ke  danau,  dasar  orang
                   miskin," hina Langir pada Bawi Nyai.

                   Bawi Nyai tidak ada niat sama sekali membalas ucapan Langir,

               Bawi Nyai fokus mencari ikan dengan saoknya (tangguknya). Belum
               juga sepeluh menit di danau itu. Melihat orang-orang tidak ada yang





               28 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44