Page 42 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 42

"Iya," ucap Nenek tua itu.

                 Bawi Nyai pun mengantar Nenek tua itu ke rumahnya, mereka
            melewati  hutan  dan  sepanjang  perjalanan  itu  mereka  bercerita.
            Lontong (lanjung) kayu bakar Nenek tua itu dibawa oleh Bawi Nyai.
            Nenek tua itu berkata, ia tinggal sendirian di rumahnya, di pinggir
            hutan  dekat  kampung  sebelah.  Mendengar  cerita  Nenek  tua  itu,
            Bawi Nyai sangat kasihan dan iba.
                 Tak  terasa,  Bawi  Nyai  dan  Nenek  tua  itu  sampai  di  pondok
            milik  Nenek  tua,  Bawi  Nyai  membantu  Nenek  tua  itu  untuk  naik

            tangga masuk ke dalam pondoknya. Hari sudah sangat gelap. Bawi
            Nyai  harus  segera  pulang  karena  ibunya  pasti  gelisah,  sebab  Bawi
            Nyai belum pulang-pulang.
                 "Nek, aku pamit pulang ya," ucap Bawi Nyai pada Nenek tua.
                 "Tidak usah pulang, menginap saja di sini, Nenek minta tolong,
                 temanin  Nenek  malam  ini,  Nenek  sangat  kesepian,"  pinta
                 Nenek tua itu pada Bawi Nyai.

                 Mendengar  ucapan  Nenek  tua  itu,  Bawi  Nyai  pun  merasa
            kasihan. Malam itu, Bawi Nyai menginap di pondok Nenek tua itu,
            sedangkan  di  gubuknya,  Ibu  Bawi  Nyai  sangat  cemas  dan  gelisah
            karena Bawi Nyai tidak pulang. Tetapi, ibunya berdoa agar anaknya
            pulang dalam keadaan selamat dan jika belum pulang sampai besok
            pagi,  maka  ibunya  Bawi  Nyai  akan  minta  bantuan  pada  orang
            kampung untuk mencari Bawi Nyai.
                 Malam itu, Bawi Nyai memasak ikan hasil tangkapannya untuk
            Nenek tua. Nenek tua itu makannya sangat lahap, karena katanya

            sudah  lama  tidak  makan  ikan  dari  danau.  Sudah  tidak  kuat  lagi
            mencari  ikan  di  danau.  Hari-hari  makannya  hanya  dengan  lauk
            garam dan air putih.



                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 31
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47