Page 87 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 87

yang  harus  kita  pelihara.”  Menteng  masih  berusaha
                   memberikan penjelasan.
                   “Omong  kosong  kalian  anak  muda.  Sudah  jangan  bicara
                   macam-macam.  Kami  lebih  tua  lebih  tahu  urusan  kehidupan.
                   Silakan keluar saja kalian dari tempat ini!”
                   “Kami  tidak  beromong  kosong.  Yakinlah  suatu  saat  kampung
                   kita  dan  daerah  sekitarnya  pasti  akan  dilanda  bencana  jika
                   pembabatan  hutan  dan  penambangan  liar  terus  berlangsung!”
                   kata Agau setengah berteriak.
                   “Sudah  cukup!  Diam  semua!”  Mendadak  terdengar  suara
                   bentakan. Rupanya sang Kepala Kampung yang dari tadi diam

                   mendadak berdiri dan memandang tajam satu per satu ke arah
                   hadirin.  Sekarang  semua  yang  hadir  dalam  pertemuan  itu
                   seketika membisu. Mereka menunduk menunggu sesuatu yang
                   akan dikatakan selanjutnya oleh pemimpin kampung itu.
                   “Tidak boleh ada yang bicara dan ribut lagi di sini. Aku sekarang
                   yang bicara dan kalian semua tinggal mendengarkan. Aku setuju
                   dengan pendapat Menteng dan Agau. Mereka berdua ini anak
                   muda  yang  peduli  lingkungan  dan  peduli  dengan  masa  depan
                   kampung  kita.  Namun,  kalian  dan  kebanyakan  orang  di  sini
                   bersikap  keras  kepala  hanya  untuk  mendapatkan  penghasilan
                   atau  keuntungan  yang  besar  dengan  alasan  menyesuaikan
                   dengan perubahan.”

                   Hadirin  terdiam  dan  tetap  menundukkan  kepalanya.  Hanya
               Menteng dan Agau yang berusaha duduk wajar memerhatikan wajah
               sang  Kepala  Kampung  yang  tampak  menarik  nafas  panjang  lalu

               melanjutkan kata-katanya yang mengejutkan.
                   “Aku sudah berusaha mengingatkan dan mencegah kalian yang
                   melakukan  perusakan  lingkungan  dengan  cara  yang  bijaksana.



               76 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92