Page 84 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 84

ada  yang  segera  menghentikan  kegiatannya  dan  segera  pergi.
            Namun,  ada  juga  mencoba  membantah  peringatan  Kepala
            Kampung.
                 “Bukankah semua orang bebas menangkap ikan-ikan di rawa-
                 rawa?”
                 “Memang  semua  penduduk  bebas  menangkap  ikan  di  rawa-
                 rawa. Bahkan, orang dari luar Kampung Bukit Rawi pun boleh
                 menangkap  ikan  di  sini.  Namun,  saya  harap  semua  peduli
                 dengan kelestarian ikan-ikan di alam ini agar kehidupannya tetap
                 berlangsung hingga anak cucu kita nanti.”
                 “Maaf, Kepala Kampung. Bukankah kehidupan ini terus berubah

                 dari  waktu  ke  waktu.  Pasti  lambat  laun  akan  selalu  ada
                 perubahan  karena  kehidupan  terus  berkembang,”  kata  orang
                 yang ditegur memberikan alasan.
                 “Berubah atau berkembang boleh saja. Tetapi kita harus tetap
                 menjaga  kelestarian  alam.  Alam  ciptaan  Tuhan  telah
                 menyediakan  sumber  penghidupan.  Kita  semua  wajib
                 menjaganya!” tegas Kepala Kampung.

                 Orang yang ditegur itu pun pergi tanpa berkata-kata. Entah apa
            yang  dipikirkannya.  Kepala  Kampung  hanya  geleng-geleng  kepala,
            menarik  nafas,  dan  kemudian  melanjutkan  melihat-lihat  sekitar
            kampungnya.
                 Sampai beberapa saat lamanya penangkapan ikan dengan racun
            jarang  terlihat  lagi  di  rawa-rawa  dan  anak  sungai  sekitar  Kampung
            Bukit Rawi. Meskipun demikian, sesekali tetap ada saja orang yang
            kurang  bertanggung  jawab  diam-diam  secara  sembunyi-sembunyi

            datang menangkap ikan dengan cara yang tidak terpuji.
                 Waktu  terus  berputar  mengiringi  pergantian  hari,  bulan,  dan
            seterusnya. Kehidupan terus berlangsung terangkai dengan peristiwa



                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 73
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89