Page 88 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 88

Namun,  rupanya  apa  yang  kukatakan  tidak  ada  yang
                 menghiraukannya.  Aku  memang  tidak  punya  kekuatan  untuk
                 melarang  kalian.  Aku  merasakan  ada  kekuatan  lain  yang
                 membuatku  tidak  mampu  lagi  mempertahankan  kelestarian
                 alam kampung yang sangat kita cintai ini. Oleh karena itu, pada
                 hari ini aku akan mengambil sebuah keputusan!”

                 Orang-orang  terkejut  dan  hampir  bersamaan  memandang  ke
            arah sang Kepala Kampung. Mereka kemudian saling pandang dan
            menunggu kelanjutan perkataannya.
                 “Mulai hari ini aku mengundurkan diri sebagai Kepala Kampung.

                 Aku sudah semakin tua dan lelah. Tidak perlu kalian menahanku
                 untuk  bertahan.  Terserah  siapa  di  antara  kalian  yang  akan
                 meneruskan tugasku!” Kata-katanya tegas dan membuat orang-
                 orang terhentak dan terdiam. Hanya Menteng dan Agau yang
                 kemudian  berdiri  dan  menyatakan  sesuatu  yang  mengejutkan
                 juga.
                 “Kami  berdua  juga  mohon  maaf  dan  mohon  izin  untuk
                 meninggalkan kampung ini walau dengan berat hati agar tidak
                 pernah  mengusik  kalian  lagi,”  kata  Menteng  disertai  aggukan
                 Agau, adiknya yang selalu setia menemaninya.

                 Kedua  bersaudara  itu  pun  pergi  jauh  meninggalkan  kampung
            halaman tercintanya. Waktu terus berlalu. Berbagai peristiwa telah
            banyak memberikan perubahan dan pengalaman bagi penduduknya
            agar menjaga kearifan lokal. Bencana kebakaran hutan disertai kabut
            asap pada musim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan sering

            melanda  Kampung  Bukit  Rawi  menjadi  kisah  yang  bisa  menjadi
            pelajaran berharga. (L.J.)
                                        TAMAT



                                CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 77
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93