Page 93 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 93

mawerep  tapi  lungai,  masansang  nian  amun,  ulun  takia  mihebu
               hayung  majangkau,  aku  ngiring  ngintai,  ngajak  ngajun,  nyalinung
               nyaliku takut maka kapusunan, katendreken, gagudan ngawaha, amun
               ulun  masuk  mamedan  paparangan,  galanggang  katu  marang  aku
               ngami  kakatuhen  kajayaan  nupan  puang  tundrung  tunya,  batan
               tulisan,  here  bu  miwit  makan  aku”.  Artinya,  ia  akan  pergi
               menggaibkan diri ke gunung dan hutan belantara untuk siap menjaga
               manusia  dalam  bepergian  supaya  tidak  ada  gangguan  dari  penjaga
               hutan  dan  gunung  serta  siap  menjaga  dan  memberi  kekuatan/
               kesaktian/kejayaaan  manusia  yang  pergi  ke  medan  peperangan
               supaya  tidak  celaka  maka  mereka  meminta  atau  memohon
               bantuannya akan memberikan makan kepadanya. Maka Patis Enyet

               dijuluki sebagai “Dewa Penjaga Keselamatan”.
                   Kembali  sang  Ayah  bertanya  kepada  anak  yang  keenam
               Gumantar  Wawei,  “Bagaimana  pendapatmu  anakku?”  Gumantar
               Wawei  menjawab,  “aku  akan  menggaibkan  diriku  pergi  ke  gunung
               maniungku sangkaru wawun bukit, gunung maniungku sangkaru wawun
               tangai, dan akan menjadi datun harian miharaja lulang unui (kariau
               panyaga jumpun haket, situa maraga) amun ulun kai ngantara kuan
               eha situa marga wawui, kawawe, parang, palanuk here harus ilaku anri
               aku,  bu  here  miwit  aku  dulu  anri  nyiap  sarakapan  mahang,  antelui,
               baya wusi  weah atawa  ansak  pala  punsi  baya nahi  dite madintang,
               mariang baya nahi lungkung kakuring, maintem, anri antelui aku gami
               ma here juat ulih situa eha”. Artinya, ia akan menggaibkan diri pergi
               ke  bukit  dan  lembah  dan  ia  akan  menjaga  hutan  belantara  serta
               marga satwa, apabila manusia ingin berburu marga satwa ia meminta
               manusia menyiapkan sesajen khusus untuk memberikan makannya
               baru  setelah  itu  ia  dapat  memberikan  hasil  yang  berlimpah.  Bukti
               sering  orang  berburu  susah  menemukan  margasatwa  hutan
               mauring/pelit,   sehingga    sesudah    dilaksanakan   upacara




               82 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98