Page 83 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 83
“Tapi cara yang keliru dan salah mesti ditegur, Pak,” kata
Menteng tiba-tiba berani menyela.
Agau terkejut, tetapi kemudian seperti terdorong untuk
mendukung ucapan kakaknya itu.
“Ya, Pak Kepala Kampung. Kita harus menegur dan melarang
mereka yang menangkap ikan dengan menaburkan racun. Ini
jelas sangat berbahaya dan lama-kelamaan kita semua akan
menerima akibat yang merugikan itu.”
Wajah Kepala Kampung mendadak berubah sedikit memerah.
Mungkin ada rasa tersinggung kepada anak muda yang dianggapnya
terlampau berani mengingatkan dirinya. Namun, sikap bijaknya
membuatnya bisa tetap bersikap tenang dan menunjukkan
kewajaran.
“Saya memahami maksud kalian. Terus terang saya kagum
dengan kepedulian kalian sebagai anak muda untuk menjaga
kehidupan dan kelestarian ikan-ikan di rawa-rawa kampung kita.
Baiklah, saya akan mengingatkan dan menegur mereka agar
tidak lagi menangkap ikan-ikan dengan menebarkan bubuk
beracun,” ujarnya berjanji.
“Terima kasih, Pak Kepala Kampung. Mudah-mudahan nanti
mereka mau mendengarkan teguran dan menyadari
kesalahannya,” tutur Agau diikuti anggukan Menteng.
Beberapa hari setelah pertemuan itu, sang Kepala Kampung
berkeliling melihat langsung kegiatan orang-orang yang menangkap
ikan di rawa-rawa sekitar kampungnya. Ketika ditemuinya ada orang
yang menangkap ikan dengan menaburkan bubuk beracun, ia pun
langsung menegur dan mengingatkannnya. Orang yang ditegurnya
72 | CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah