Page 80 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 80
“Bagaimana kalau kita laporkan masalah ini kepada kepala
kampung? Tentu beliau punya kebijakan yang bisa
menyelesaikan masalah ini?”
“Ini mungkin masalah untuk kita, tetapi belum tentu menjadi
masalah untuk beliau atau untuk warga kampung yang lain.”
“Kita perlu memberikan pencerahan yang jelas kepada beliau
bahwa ada orang yang telah menangkap ikan di rawa-rawa
dengan menebarkan racun. Tentu beliau juga memahami
bahwa itu sangat berbahaya bagi kelestarian ikan-ikan di
kampung kita.”
Menteng dan Agau pun pergi ke rumah Kepala Kampung.
Janang Tagah, sang Kepala Kampung menerima mereka dengan
penuh keramahan. Mereka bertiga duduk bersila di atas tikar rotan
di serambi rumah. Setelah saling menyapa dan bertukar kabar,
Menteng pun mengutarakan hal yang mereka anggap sebagai
sebuah persoalan.
“Begini, Bapak Kepala Kampung. Akhir-akhir ini kami melihat
ada yang ganjil di kampung kita ini. Kami merasa prihatin atas
keganjilan ini.”
“Benar. Kami yakin Bapak Kepala Kampung yang bijak tentu juga
sudah lebih paham mengenai keganjilan itu,” tambah Agau
melengkapi kalimat Menteng.
Sang Kepala Kampung itu mendadak tertegun. Ia terdiam dan
menghela nafasnya. Sesaat pandangannya menerobos jauh ke arah
rimbunnya pepohonan yang mengitari sekeliling kampung. Sejenak
kemudian ia tersenyum sambil menggeser posisi duduknya
menyandar ke dinding papan.
CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 69