Page 13 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 13
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
bahkan yang bersifat etis religius pun dipandangnya tidak
lain sebagai sublimasi dari dorongan-dorongan tidak
disadari.
2. Terdapat juga konsep bimbingan dan konseling yang
berwama behavioristik. Pandangan ini pun menyandang
ciri deter ministik, sehingga perilaku individu menurut
paham ini, sepenuhnya dapat ditentukan dan ditempa
dari luar, melalui pembentukan hubungan stimulus-respon,
latihan atau training. Latihan, pembiasaan, reinforcement,
extinction, desentisitasi, merupakan tindakan-tindakan
lunci untuk merubah perilaku klien. Sederhananya individu
adalah makhluk mekanistik yang dapat dikendalikan dari
luar oleh lingkungan.
3. Pandangan yang agak sejalan dengan pemberian latihan
untuk berbuat, mengimplikasikan bahwa pemberian
bantuan kepada klien hendaknya berupa peningkatan
keterampilan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya sekarang ini, dalam kehidupan ini, di tempat
ini dan dengan kondisi seperti ini. Keterlibatan kepada
tempat, waktu, situasi dan kondisi, membuat klien sulit
untuk mempunyai pandangan kedepan. Bagi mereka,
keadaan seperti ini tidak dipandang sebagai persoaian
yang serius, karena memang segala sesuatu tiada yang
tetap, melainkan selalu berubah.
Berdasarkan ketiga pandangan di atas, lebih lanjut Djawad
Dahlan (2002) menegaskan bahwa apabila pandangan tersebut
selamanya menjadi referensi bagi upaya membantu perkembangan
klien, tentunya individu hanya dihargai sebagai makhluk yang
degradasi yang sepenuhnya tunduk kepada naluri dan dorongan
impulsif, atau tunduk kepada kekuasaan dari !uar dirinya, maka
muncuilah pandangan lain yang diametral dan mendewa-dewakan
manusia.
Pandangan ini bersifat optimistis, penuh harapan terhadap
kemampuan individu dan memandangnya memiliki kemampuan
untuk berbuat sendiri di bumi ini dan menentukkan tujuannya
sendiri. Himbauannya terhadap pendidikan dan bimbingan dan
konseling ialah agar individu dapat menolong dirinya sendiri
6