Page 14 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 14
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
dengan jalan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Akan
tetapi kebebasan berpikir dan mengembangakan diri yang dilakukan
klien tidak menutup kemungkinan akan berbenturan dengan tata
nilai dan norma yang berlaku di keluarga, sekolah ataupun
lingkungan masyarakat, apalagi jikalau satuan norma yang berlaku
lebih banyak bermuatan aspek kebebasan dari tatanan nilai-nilai
agama dan spiritual.
Deskripsi tentang dimensi individu dalam sudut. bimbingan
dan konseling yang dipaparkan di atas, mengantarkan pada suatu
paradigma tentang sentuhan, perlakuan dan intervensi yang
dilakukan terhadap aspek-aspek dalam kehidupan kemanusiaan.
Pandangan yang dilontarkan terkait dengan individu dalam
perspektif bimbingan dan konseling tersebut secara umum dapat
diklasifikasikan dalam dua dimensi: pertama, dimensi yang
memandang individu statis, pasif dan deterministik; dan kedua,
dimensi yang menekankan pada aspek holistik dari potensi yang
dimiliki oleh individu dengan titik tekan pada aspek kebebasan
individu untuk bertindak dan membuat keputusan.
Walaupun demikian, dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan manusia, maka perspektif tentang individu
juga ikut berbeda. Salah satu aliran yang mengatasnamakan
faham kognitif yang menitikberatkan pada aspek rasional,
menekankan bahwa sumber kecerdasan adalah aspek
intelektual. Faham ini mengusung pada suatu paradigma yang
bertendensi pada pen-”dewa”-an IQ (Inteligence Quotient).
Faham ini, sejak berdirinya sekitar awal tahun 1900-an
dengan pelopor dua orang bersaudara asal Francis yaitu Simon
dan Binet berupaya memposisikan kecerdasan individu hanya
bertumpu pada aspek intelektual saja, sehingga tampak
terjadi diskriminasi terhadap potensi individu yang lain
seperti aspek emosi, sosial, fisiologi, dan spiritual. Faham ini
sampai sekarang masih menjadi acuan yang belum tertandingi,
walaupun pada akhir tahun 1990-an mulai berkembang paham
tentang kecerdasan emosi dan spiritual. Lebih jauh, imbas
faham ini terhadap kemanusiaan adalah lahirnya faham yang
7