Page 15 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 15
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
cenderung ’kuantitatif dalam memandang dan memahami
kompleksitas karakteristik individu.
Berpijak pada faham dan aliran yang mengembangkan
pandangan bimbingan dan konseling terhadap dimensi
kemanusiaan, tampak bahwa dimensi transendental cenderung
’terabaikan’. Tentunya, dapat diprediksi apa yang akan terjadi
pada saat suatu bidang keilmuan ’kering’ dari nilai-nilai
transendental, hampa dari dimensi-dimensi spiritual dan
religius, apalagi jikalau pelaku ilmu itu sendiri Iepas dari norma
sosial yang berlaku universal dalam kehidupan kemanusiaan.
Oleh karena itupada akhirnya muatan spiritual menjadi
kebutuhan yang tidak bisa terelakkan lagi untuk berusaha
memanusiakan manusia tersebut.
Berangkat dari paparan konseptual tentang dimensi
spiritualitas dalam dimensi kemanusiaan, maka bagaimana
pada akhirnya bimbingan konseling mampu memberikan
sebuah jalan keluar pada orang lain sebagai bagian dari disiplin
ilmu yang mampu memandirikan manusia dan menemukan
makna dalam hidupnya berupa religiusitas pada komunitas
Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu.
Pemaparan di ataslah yang kemudian membuat paradigma
berfikir penulis untuk melihat sebuah komunitas yang terdapat
di sebelah utara Jawa Barat yang cukup memiliki banyak
anggota bernama Komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi
Segandu Indramayu. Komunitas ini tumbuh sebagai sebuah
hasil dari evolusi budaya lokal dalam mengejawantahkan
nilai-nilai kearifan budaya yang mereka miliki sebagai sebuah
keyakinan sekaligus dimensi religiusitas mereka dengan
membentuk sebuah komunitas berdasarkan keyakinan dan
tata sosial yang ada, dan sepertinya mirip seperti sebuah
agama. Komunitas ini tumbuh dan besar sebagimana sebuah
keniscayaan yang memang mengikuti evolusinya.
Namun setelah komunitas ini besar dengan pengikut
yang cukup banyak, ini menjadi sebuah permasalahan besar
8