Page 16 - Evaluasi Pembelajaran
P. 16
Dengan demikian, evaluasi pembelajaran akan
berfungsi optimal jika evaluasi itu mencakup aspek-
aspek psikologis secara komprehensif, yang dalam
taksonomi Bloom dinamakan dengan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor.
2. Fungsi diagnostik
Evaluasi pembelajaran juga berfungsi sebagai cara
atau teknik untuk mendiagnosa kesulitan dan
perkembangan belajar peserta didik. Dari sisi kesulitan
belajar, hasil evaluasi pembelajaran dapat digunakan
untuk mengetahui jenis dan peringkat kesulitan belajar
peserta didik. Tingkat kesulitan belajar yang dialami
peserta didik juga menggambarkan sejauhmana peserta
didik tersebut telah mengalami perkembangan belajar.
Widoyoko (2011; 34) menyatakan bahwa dari evaluasi,
guru akan mengetahui kelebihan dan kelemahan serta
kesulitan yang dialami peserta didik. Jika seorang peserta
didik mengerjakan seperangkat soal evaluasi, maka pola
jawabannya dapat menggambarkan tingkat pemahaman
sekaligus tingkat kesulitan belajar yang dialaminya.
Misalkan dalam evaluasi pembelajaran mata kuliah
Matematika, seorang mahasiswa melakukan kesalahan
dalam perhitungan, maka kesalahan tersebut
menggambarkan kesulitan-kesulitan belajar mahasiswa
tersebut dalam operasi hitung. Contoh lainnya adalah,
kesalahan peserta didik kelas II sekolah dasar dalam
memahami pertanyaan soal pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, bisa menggambarkan adanya kesulitan
peserta didik tersebut dalam mengenali huruf dan
membaca.
3. Fungsi penempatan
Evaluasi pembelajaran juga dapat berfungsi untuk
menempatkan peserta didik pada posisi tertentu, baik
posisinya jika dibandingkan dengan peserta didik lain
maupun terhadap standar tertentu. Dari hasil evaluasi,
5